Pulang dari Macau, Pasien PDP Corona di Garut Dirujuk ke RSHS Bandung

Wakil Ketua Tim Penanganan Infeksi Emerging COVID-19 RSUD Garut, dr Zaini Abdillah mengatakan, pasien tersebut sebelumnya mendapatkan pemeriksaan dari klinik daerah Garut kemudian dirujuk ke rumah sakit, Minggu (8/3) malam.

"Pasien rujukan dari klinik ini masuk kategori PDP," katanya.

Ia menyampaikan, pasien mengeluhkan demam, batuk, dan sesak napas seharian, kondisi itu sudah dirasakan setelah berada di Indonesia.

"Sebelumnya ia memang menetap di Macau," katanya.

Pasien asal Kabupaten Garut ini diketahui sempat bepergian dari Macau yang wilayahnya dekat dengan Kota Wuhan, Provinsi Hubei, Tiongkok. Selain itu, pasien juga sempat bepergian ke Bali hingga akhirnya kembali ke Garut.

"Yang bersangkutan sudah bepergian dari Macau yang dekat dengan Wuhan Cina," kata Bupati Garut Rudy.

Ia menuturkan, warga Garut yang baru pulang dari Macau itu statusnya sebagai Pasien Dalam Pengawasan (PDP) dan sudah mendapatkan penanganan medis secara serius oleh tim medis pemerintah.

Bupati Garut Rudy Gunawan mengatakan, warganya yang sempat mendapatkan perawatan di RSUD dan dirujuk ke RSHS diketahui menderita demam, batuk, dan sesak napas usai dari Macau. Namun, kata dia, pasien ini belum tentu terjangkit virus Corona sehingga perlu pemeriksaan lebih lanjut sehingga dirujuk ke RSHS untuk mengetahui penyakitnya.

"Ada atau tidaknya itu (virus) dilakukan oleh Jakarta (Pemerintah Pusat) setelah memeriksa sampel-sampel yang kita kirim," kata Rudy Gunawan kepada wartawan di Garut, Senin.

Rudy menyampaikan, selama ini di Kabupaten Garut tidak ada pasien yang positif terjangkit COVID-19. Karena itu, dia berharap masyarakat tetap tenang dan tidak termakan berita bohong. Selain itu, pemerintah Kabupaten Garut juga mengajak warganya untuk bisa menerapkan pola hidup sehat untuk menghindari berbagai penyakit termasuk virus corona.

"Kita terus melakukan pengawasan. Tetap tenang saja" ujar dia.