Noice Bekali Ilmu Podcast ke 150 Kreator Bandung

Pembahasan para narasumber kali ini mengenai treatment genre dalam membuat podcast. Thomas menjelaskan, dari lima narasumber, masing-masing memiliki ilmu tersendiri yang bisa dibagikan pada 150 peserta yang hadir.

"Misal, Shaviera menjelaskan soal genre podcast yang berbeda-beda. Nah, Abe dan Awwe dan Randhika ini menjelaskan bagaimana langkah mereka hingga akhirnya episode podcast sudah mencapai 300 lebih," ungkapnya.

Selain itu, dalam kegiatan ini para narasumber juga menjelaskan bahwa podcast itu beda genre dan beda treatment. Misalnya podcast talk show. Kata dia, ada poin yang menentukan program talk show itu bagus atau tidak dari riset.

"Jadi talk show perlu riset dan bagaimana caranya kita memberikan agar diterima audiens dan bisa kita kasih ke narasumber. Talk show kan banyak, dan ini harus kita tentuin duluan jadi apa yang disampaikan ke audiens harus disaring," katanya.

Thomas menjelaskan, peserta yang dihadirkan memang diberikan pembatasan sebanyak 150 orang. Hal ini dilakukan bukan sebagai eksklusivitas, melainkan alokasi kursi memang diberikan hanya untuk ratusan peserta.

"Jadi peserta ini ada yang punya podcast sebelumnya. Beda-beda latar belakang, tadi ada UMKM, ada mahasiswa, ada ibu rumah tangga, tapi yang datang punya ketertarikan untuk podcast," katanya.

Kemudian, Thomas menambahkan, pada dasarnya pertemuan kali ini merupakan seminar atau kelas untuk sharing season. Adapun pada akhir tahun akan ada kompetensi khusus dari Noice.

"Sekarang belajar bareng saja, jadi kreator punya pemahaman sama dengan Noice. Bandung habis ini kita ada lokal Noice Space, itu tempat konten kreator Bandung rekaman buat konten kita kerja sama dengan radio. Nanti disponsori Noice dan di-support," kata dia.

Sebelumnya, Thomas mengatakan bahwa ada alasan tersendiri yang membuat Noice memilih Kota Bandung untuk program ini. Kata dia, Bandung termasuk ke dalam tiga kota dengan pendengar podcast terbanyak di Indonesia. Tercatat lebih dari 1 juta pendengar Noice berasal dari Bandung dengan rentang usia 18-34 tahun, yang merupakan generasi z dan milllennials.

"Hal ini tentunya menjadi alasan tersendiri mengapa podcast dan konten audio menjadi salah satu media yang cukup populer untuk mendapatkan inspirasi, hiburan, sekaligus informasi di kota tersebut," ungkapnya.