Baca artikel IDN Times lainnya di IDN App
IDN Ecosystem
IDN Signature Events
For
You

Musisi Muda Yogyakarta dan Jepang Juara Papandayan International Jazz

Gelaran The Papandayan International Jazz Competition (TPJC). (IDN Times/Istimewa)
Intinya sih...
  • Blue Matter Trio dari Yogyakarta dan Kinematics dari Jepang menjadi juara kategori jazz dalam The Papandayan International Jazz Competition (TPJC) tahun kelima.
  • TPJC 2025 berhasil menjaring 10 finalis terbaik dari dua kategori usia, menunjukkan peningkatan peserta dan reputasi kompetisi sebagai ajang unjuk bakat musisi jazz internasional yang berkualitas.
  • Kompetisi ini juga membuktikan bahwa musisi-musisi muda dengan kualitas bagus bermunculan dari daerah yang sebelumnya kurang terekspose, memberikan warna baru dalam helatan TPJC 2025.

Bandung, IDN Times - Gelaran The Papandayan International Jazz Competition (TPJC) yang memasuki tahun kelima, memunculkan musisi baru. Blue Matter Trio dari Yogyakarta sebagai Juara Kategori Youth Jazz, dan Kinematics dari Jepang menjadi Juara Kategori Jazz Warrior, sekaligus menjadi pertama kalinya band asal luar negeri menjadi pemenang TPJC.

"Tahun ini banyak musisi muda yang tampil dengan kemampuan seperti musisi jazz profesional. Kreativitas dan imajinasi peserta sangat bagus," ungkap Venche Manuhutu, pada malam Grand Final di The Papandayan Bandung, Kamis (22/5/2025) malam.

Menurutnya, TPJC tahun ini digelar cukup ketat karena semakin banyak musisi yang ikut bersaing. Diawali babak penyisihan dan semifinal secara daring, TPJC 2025 berhasil menjaring 10 finalis terbaik dari dua kategori usia.

Kompetisi tak hanya menjadi ajang unjuk bakat, tetapi juga membuktikan kualitas para musisi jazz dari berbagai penjuru dunia. Ajang ini juga mempertegas reputasi TPJC sebagai kompetisi jazz internasional yang diakui kredibel dan konsisten sejak 2021.

1. Pemain tak sabar ingin segera tampil

Gelaran The Papandayan International Jazz Competition (TPJC). (IDN Times/Istimewa)


Hirosato dari Kinematics Band, menyambut baik kompetisi ini karena dinilainya menyenangkan dan menarik. Dalam bermusik, dia sangat terinspirasi dengan rasa hormat terhadap jazz dan keinginan untuk mencoba ekspresi baru dari para pemain, mulai dari band muda hingga band pejuang.

Mengaransemen "Bubuy Bulan" baginya merupakan tantangan besar. "Saya menuangkan semua ide dan menuangkannya dengan sepenuh hati. Komentar para juri juga menyentuh hati saya. Saya tidak sabar untuk bertemu dengan semua orang di Papandayan Jazz Festival," ujarnya.

Hal senada disampaikan Marvel dari Blue Matter Trio, raihan ini menurutnya suatu kehormatan besar dan banyak belajar selama kompetisi. Kompetisi ini menjadi ajang untuk ketiganya memperlihatkan keahlian yang selama ini dipelajari.

2. Jadi ajang memunculkan musisi baru

Gelaran The Papandayan International Jazz Competition (TPJC). (IDN Times/Istimewa)

Kehadiran peserta berbakat cukup memberikan warna dalam helatan TPJC 2025. Sebanyak 15 peserta masuk semifinal. 

"Mereka muncul dari daerah yang cenderung tak terekspose, dengan potensi bagus, sangat bagus malah," tandas salah satu anggota tim juri, Barry Likumahuwa.

Selama ini kompetisi musik biasanya dilakukan secara luring dan ini cukup menyulitkan musisi berkualitas yang ada di daerah. Namun, dengan sistem hybrid banyak musisi yang kurang terekspose saat ini bermunculan dengan kualitas sangat baik.

"Cara ini memungkinkan musisi-musisi muda ikut ambil bagian dengan mengirimkan rekaman performa mereka untuk dinilai dalam penjurian. Termasuk dengan kualitas rekaman yang relatif terbatas tapi secara karya cukup apik," kata dia.

Bagi Barry, kondisi itu jelas menggembirakan. Dari karya yang berasal dari seluruh dunia seperti Yunani hingga Brazil, talenta-talenta berbakat bermunculan dari dalam negeri justru mampu tampil moncer.

"Dari sisi kompetisi seperti TPJC, kami tentu mengkurasi karya-karya yang masuk. Di antaranya bagaimana karya-karya peserta bisa memenuhi ambang batasnya, bisa dipertanggungjawabkan dalam bermain secara kualitas," jelasnya.

3. Para pemenang kompetisi kerap menjadi musisi terkenal

ilustrasi musik jazz (pexels.com/Sena Aykut)

General Manager The Papandayan dan Founder TP Jazz Management Bobby Renaldi mengatakan, selain meraih total hadiah senilai Rp100 juta, piala berlapis emas, dan sertifikat penghargaan, kedua pemenang juga berhak tampil di panggung utama The Papandayan Jazz Fest (TPJF) 2025 yang digelar pada Oktober mendatang di Bandung.

Kompetisi ini juga merupakan salah satu wujud komitmen TP Jazz Management untuk menghantarkan Indonesia kepada arena musik jazz internasional yang diikuti peserta dari enam benua dengan menyertakan para juri dari Indonesia dan Internasional. Sejak penyelenggaraan pada 2021 hingga 2024, pemenang pertamanya diakui berprestasi dan masih berasal dari Indonesia.

"Hal tersebut membuat kami bangga dan meyakini atas semangat dan kualitas tinggi dari para peserta hingga finalis setiap tahunnya atas sajian kompetisi internasional ini," kata dia.

Share
Editor’s Picks
Topics
Editorial Team
Febriana Sintasari
Debbie sutrisno
Febriana Sintasari
EditorFebriana Sintasari
Follow Us