Jelang Ramadan 2021, Stok Vaksin di Tasikmalaya Masih Aman

Kegiatan vaksinasi di wilayah Kabupaten Tasikmalaya akan tetap diselenggarakan dengan tidak membatalkan puasa, meski digelar selama Ramadan. Pasalnya, jadwal pelaksanaan vaksinasi itu akan disesuaikan dengan permintaan setiap puskesmas yang bertugas melayani vaksinasi pada malam dan pagi hari.

"Terkait jadwal itu menyesuaikan, karena setiap puskesmas yang berada di Kabupaten Tasikmalaya, pada Ramadan ini melayani vaksin siang dan malam," jelasnya.

Atang menambahkan, pemerintah tak mau memaksakan vaksinasi dilakukan di siang hari guna menghargai puasa sebagai ritual suci umat muslim. Tak hanya itu, menyuntikkan vaksin dalam keadaan perut kosong pun dapat membahayakan masyarakat karena besar kemungkinan bakal mengalami pusing.

"Kami mengimbau masyarakat di Kabupaten Tasikmalaya tidak perlu khawatir pelaksanaan vaksinasi saat Ramadan akan mengganggu ibadah. Pasalnya, MUI sudah mengeluarkan fatwa kalau vaksin itu tak akan mengganggu ibadah khsusunya puasa, karena kegiatan itu tidak akan membatalkan," jelasnya.

Senada dengan Dinkes Kabupaten, Dinas Kesehatan Kota Tasikmalaya dr Uus Supangat membenarkan bahwa jadwal pelaksanaan vaksinasi pada Ramadan 2021 digelar dengan jadwal yang sudah dipertimbangkan baik-baik.

Adapun jika nantinya ada fasilitas kesehatan yang mengajukan untuk penyuntikan vaksin pada malam hari, ia memastikan bahwa itu sesuai dengan rencana.

"Pada dasarnya untuk pelayanan Dinkes itu fleksibel dan bisa dilakukan kapan saja. Yang penting program vaksin itu berjalan terus tidak tersendat. Jadi kenapa tidak dilakukan malam hari?" tuturnya.

Uus juga mengatakan bahwa vaksinasi di Kota Tasikmalaya sudah menyentuh angka 22 ribu orang. Di wilayah-wilayah Tasikmalaya yang telah dibagi, jumlah orang yang menerima vaksin tidaklah seragam.

Contohnya, kata dia, beberapa pendaftar vaksinasi di lingkungan perkantoran sudah mencapai angka 100 persen. Capaian itu termasuk dengan aparat polri, yang diprioritaskan dalam menerima vaksinasi.

Namun, hal berbeda justru terjadi di lingkup pekerjaan pendidikan, misalnya guru. Menurut Uus, baru 50 persen guru di Tasikmalaya yang telah divaksinasi.