Climate Skills ala British Council dan HCBC Gaet Anak Muda Jawa Barat

29 Mei 2024, 17:13 WIB

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Para generasi muda di Jawa Barat mendapat kesempatan dalam program Climate Skills "Seeds for Transition". Progeam itu bertujuan untuk mendorong anak muda di Jawa Barat untuk memimpin inovasi dalam mengatasi perubahan iklim dan mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan.

Program tersebut diinisiasi oleh British Council, organisasi internasional asal Inggris untuk hubungan budaya dan peluang pendidikan Indonesia dan The Hongkong and Shanghai Banking Corporation Limited (HCBC). Kolaborasi program dua tahun yang berfokus pada Keterampilan Iklim, dalam acara peluncuran di Balai Pelatihan Vokasi dan Produktivitas (BPVP), Lembang, Kabupaten Bandung Barat (KBB) pada Rabu (29/5/2024).

"Program global ini menagretkan anak muda dan memberikan mereka skil untuk merespon ke perubahan global. Kami memberikan training ke 150 anak muda untuk bisa menularkan ke anak-anak muda di Jawa Barat," kata Direktur British Council untuk Indonesia dan Asia Tenggara, Summer Xia.

1. Bekali anak mudah terkait perubahan iklim

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Dia mengatakan program Climate Skills bertujuan untuk membekali para individu muda. Termasuk mereka yang berasal dari komunitas yang terpinggirkan, dengan keterampilan yang diperlukan untuk beradaptasi dan berkembang di dunia yang terus berubah dengan cepat. Dengan memupuk literasi iklim dan memberdayakan komunitas lokal, inisiatif ini bertujuan untuk memacu aksi nyata, baik di tingkat lokal maupun global.

Implementasi program dimulai dengan sesi pelatihan intensif bagi 30 orang fasilitator inti yang akan memandu anak-anak muda di 8 wilayah di Jawa Barat. Para fasilitator yang ditugaskan untuk melatih kelompok pertama pelatihan ini, akan melakukan sesi pelatihan bagi 25 orang peserta asal Bandung Raya.

"Program ini menargetkan anak muda berusia antara 18 hingga 30 tahun di seluruh Jawa Barat, yang akan dibekali dengan keterampilan teknis dan interpersonal," kata dia.

2. Program itu sudah diluncurkan di negara lain

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Program ini menargetkan anak muda berusia antara 18 hingga 30 tahun di seluruh Jawa Barat, yang akan dibekali dengan keterampilan teknis dan interpersonal. Anak muda juga akan diperkenalkan pada pola pikir hijau dan mengajarkan keterampilan lingkungan yang penting untuk menangani isu-isu lokal dan menciptakan peluang kerja baru.

Dengan mendorong literasi iklim, keterampilan esensial, dan memberdayakan komunitas lokal, program ini berupaya untuk mengkatalisasi aksi nyata di tingkat daerah dan internasional. Inisiatif di Indonesia ini merupakan bagian dari program global yang juga diluncurkan di Brasil, Meksiko, India dan Vietnam.

"Kemitraan ini merupakan langkah penting untuk bersama-sama membangun masa depan yang tangguh dan berkelanjutan. Dengan berinvestasi dalam keterampilan dan kemampuan anak muda di Indonesia hari ini, kita tidak hanya membentuk masa depan yang lebih baik tetapi juga mendorong masyarakat yang lebih inklusif dan adil
Saya terinspirasi oleh ide-ide awal yang dipresentasikan hari ini, yang dihasilkan dari lokakarya tiga hari yang kami selenggarakan," ujar Summer.

3. HCBC sambut baik program ini

(Bangkit Rizki/IDN Times)

CEO of HSBC Indonesia, Francois de Maricourt menambahkan pihaknya menyambut baik kolabodasi dengan British Council dalam proyek filantropi ini untuk membantu membekali anak muda Indonesia dengan keterampilan praktis berbasis iklim sebagai bagian dari aspirasi kami demi membangun masa depan yang lebih berkelanjutan, tangguh, dan makmur.

"Jawa barat memiliki populasi besar dan cukup alami saja kami memilih Jawa Barat untuk pertama kali. Kalau sukses mudah-mudahan ada peluang sehingga bisa diperluas ke luar Jawa Barat," ujarnya.

Dia mengatakan, implementasi program dimulai di awal bulan ini dengan sesi pelatihan intensif untuk para pelatih, mempersiapkan 30 fasilitator inti untuk membimbing anak muda di delapan wilayah di Jawa Barat. Fasilitator yang bertugas melatih kelompok pertama, kini sedang mengadakan sesi pelatihan untuk 25 peserta dari wilayah Bandung Raya.

"Selama fase pelatihan tiga hari pertama, peserta terlibat dalam aktivitas interaktif dan pembelajaran langsung untuk mengidentifikasi tema-tema umum dan mengembangkan rencana untuk penelitian lebih lanjut," katanya.