Bikers Brotherhood Rayakan Ulang Tahun ke-31 di Tengah Dualisme

Bagi BB1%, perayaan hari jadi di masa kelam bukan kali ini saja terjadi. Tahun lalu, saat merayakan hari jadi yang ke-30, BB1% membuat acara di Monumen Perjuangan Kota Bandung dengan tema Black Day. Masyarakat mudah menebak mengapa nama acara tersebut Black Day alias hari kegelapan.

Hari kegelapan bagi BB1% terus berlangsung hingga perayaan hari jadi yang ke-31, pada Kamis (13/6) kemarin. Menurut pentolan BB1%, R. Oetomo Hermawan, alias Wawan, ketika hari jadi yang ke-31 ia dan rekan-rekannya mengadakan selebrasi sederhana.

“Kami syukuran, termasuk kami melakukan pengangkatan honorary member (Anggota kehormatan),” kata dia, ketika dihubungi IDN Times, Jumat (14/6).

Wawan memaknai hari jadi yang ke-31 ini dengan bijaksana. Ia tidak memilih untuk memikirkan masalah dualisme yang sedang terjadi di pengadilan. “Masalah hukum biarlah berlangsung. Kami akan melanjutkan Brotherhood seperti cita-cita di awal. Biarkan saja semuanya berjalan seperti biasa,” katanya.

Soal siapa yang memenangi pengadilan nanti, lanjut Wawan, tidak lagi menjadi ukuran eksistensi BB1%. Yang lebih penting daripada itu, kata dia, adalah masyarakat, khususnya para bikers, untuk tahu pihak mana yang benar-benar menjaga budaya Bikers Brotherhood.

Di sisi lain, pengurus BB1%, Fredy Larocka mengatakan bahwa banyak hal yang dilalui klub motornya hingga mencapai usia matang itu. Tidak mudah, katanya, membangun BB One Percent hingga menjadi klub motor terpandang di panggung internasional.

“Ceritanya seperti itu, kami kehilangan banyak saudara. Tapi kami tetap bertahan dan terus maju,” ujarnya.

Di sisi lain, BBMC telah menggelar syukuran di Kompleks Panorama, Lembang, Kabupaten Bandung Barat, pada Kamis (14/6). Di sana, ratusan pecinta motor gede berkumpul untuk merayakan hari jadi BBMC. “Anggotanya datang dari hampir tiap kota di Jawa Barat, hingga Kalimantan,” ujar Benny “Beben” Gumilar, salah satu pentolan BBMC.

Acara hari itu sebenarnya merupakan acara internal, di mana mereka tak banyak mengundang pihak luar. “Ini hanya merayakan tanggal 13 saja, yang kebetulan jatuh pada hari Kamis,” tuturnya.

Perayaan hari jadi itu sekaligus dengan syukuran BBMC. Selain mempererat silaturahmi, hari itu mereka mengundang sejumlah anak yatim piatu untuk beraksi sosial.

Meski demikian, acara tersebut merupakan salah satu dari dua pra event yang telah disiapkan. Pada 16 Juli 2019, misalnya, mereka akan merayakan kembali hari jadi tersebut di Panghegar Waterboom, Bandung.

“Tapi di acara kedua ini sifatnya lebih untuk keluarga. Jadi pertemuan keluarga antar bikers, begitu,” kata Beben.

Acara puncaknya justru jatuh pada 20-21 September 2019 di Lombok. Banyak acara yang akan ditawarkan BBMC di sana, salah satunya ialah pemecahan rekor 31 chef yang memasak 31 jenis masakan dalam 31 menit.

Di ulang tahun yang ke-31 ini, El Presidente (Pemimpin tertinggi) BBMC, Johnny “Be Good” Zakaria, berharap rasa persaudaraan antar anggota BBMC lebih erat. “Secara khusus saya berharap itu. Secara umum, saya berharap persaudaraan kami dengan klub-klub lain, dengan lingkungan lain, lebih erat. Lebih solid,” kata Johnny.