Arus Lalu Lintas di Tol Cipali Meningkat 48 Persen Saat Natal 2021

Untuk mengantisipasi antrean di Gerbang Tol Palimanan, Astra Tol Cipali mengoptimalkan 33 gardu keluar-masuk. Ditambah, 15 mobile reader yang akan disesuaikan dengan volume kendaraan yang melintas.

Seperti dikatakan saat gelar pasukan Operasi Nataru, Suyitno menegaskan bahwa perusahaannya akan memaksimalkan sejumlah armada layanan lalu lintas. "Kami menyiapkan 12 unit mobil patroli, lima unit ambulans, 12 unit kendaraan derek, dua unit mobil rescue dan enam unit kendaraan PJR bekerja sama dengan kepolisian wilayah setempat," katanya.

Tidak hanya itu, Astra Tol Cipali juga akan mengoptimalkan fasilitas pendukung seperti Variable Message Sign (VMS), spanduk dan platform media sosial mereka. Layanan tersebut untuk menyampaikan perkembangan informasi lalu lintas di Tol Cipali.

Suyitno berharap arus lalu lintas pada momentum Natal dan tahun baru kali ini berjalan aman dan lancar. Terlebih, dengan dioperasikannya Jalan Tol Akses Bandara Internasional Jawa Barat (BIJB) Kertajati mulai 20 Desember 2021 lalu.

Jalan tersebut dikatakan juga akan terkoneksi dengan jalan Tol Cileunyi-Sumedang-Dawuan (Cisumdawu). "(Jalan tol baru itu) diharapkan tidak hanya dapat memangkas waktu tempuh para pengguna jalan namun juga menjadi nilai lebih bagi perkonomian di wilayah sekitar," tutur Suyitno.

Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi dalam keterangan persnya memperkirakan lonjakan mobilitas terjadi pada 23 dan 24 Desember 2021. Skenario penanganan yang telah disiapkan untuk mengendalikan lalu lintas diharapkan bisa berjalan dengan baik.

“Dalam melakukan pengendalian mobilitas di lapangan, ada tiga instruksi dari Presiden RI Joko Widodo. Pertama, lakukan penanganan secara humanis. Kedua, kolaborasi dan koordinasi secara intensif dan yang ketiga adalah pro-aktif," tutur Budi.

Upaya pro-aktif yang dimaksud misalnya: penyediaan fasilitas vaksin dan antigen dan pemeriksaan kesehatan secara acak. Selain itu, Budi berpesan agar pemangku kebijakan terkait menyiapkan tindakan darurat apabila terjadi hal di luar dugaan.

Sementara itu, sektor darat menjadi jalur perhubungan yang krusial pada Nataru kali ini. Menteri Koordinator Bidang Pembangunan Manusia dan Kebudayaan Muhadjir Effendy menilai keberhasilan penerapan protokol kesehatan tergantung pada pengawasan.

Hal itu disampaikan saat peninjauan persiapan pengamanan arus lalu lintas di Tol Jakarta-Cikampek beberapa waktu lalu. "Apa yang ada di atas kertas, berbeda dengan yang ada di lapangan. Untuk itu, para petugas di lapangan harus siap menghadapi dinamika situasi dan kondisi yang terjadi,” kata Muhadjir.