Dedi Mulyadi: Desakan Munaslub Dipercepat Muncul dari Manuver Elite

Desakan Musnalub Golkar bukan murni urusan kepartaian

Bandung, IDN Times - Agenda politik Partai Golkar untuk menggelar Musyawarah Nasional Luar Biasa (Munaslub) dipercepat semakin memanas. Sejumlah pihak mendesak agar Ketua Umum Partai Golkar segera melaksanakan Munaslub pada Oktober mendatang atau lebih cepat dari agenda partai yang bakal dilakukan pada Desember 2019.

Menanggapi desakan munaslub tersebut Ketua DPD Partai Golkar Jawa Barat Dedi Mulyadi ikut berkomentar. Menurut Dedi, desakan Munaslub Partai Golkar merupakan manuver sejumlah pihak yang mengincar jatah kursi Menteri di Pemerintahan Jokowi-Maruf.

1. Tidak ada hal mendesak munaslub dipercepat

Dedi Mulyadi: Desakan Munaslub Dipercepat Muncul dari Manuver EliteIDN Times/Yogi Pasha

Dedi mengatakan, desakan sejumlah pihak untuk segera menggelar munaslub tidak mendasar. Karena, saat ini tidak ada hal mendesak yang membuat Partai Golkar harus segera menggelar Munas.

“Tidak ada peristiwa politik yang dihadapi Golkar saat ini, yang ada tentang menunggu keputusan Mahkamah Konstitusi tentang Pilpres dan Pileg,” katanya saat dihubungi, Senin (24/6).

2. Posisi kabinet merupakan hak preogratif presiden

Dedi Mulyadi: Desakan Munaslub Dipercepat Muncul dari Manuver ElitePemilu.com

Dedi menyebutkan, proses perumusan dan penetapan kabinet dalam pemerintahan Jokowi-Ma'ruf jika resmi dilantik merupakan hak prerogatif presiden. Termasuk memilih tokoh Golkar yang memiliki kapasitas dan jabatan untuk menjadi menteri.

“Munas itu agenda pembicaraan Golkar menghadapi 2024. Karena bicaranya lima tahun ke depan tidak mesti tergesa-gesa Bulan Oktober,” katanya.

Karena itu munas yang dalam jadwal baru akan digelar Desember 2019 menurutnya tinggal dipatuhi seluruh pihak secara normal. “Kalau ingin Bulan Oktober berarti ada pihak-pihak yang kesengsem memiliki peran politik di Bulan Oktober hubungannya dengan presiden, urusan kabinet,” ujarnya.

3. Desakan munaslub muncul dari urusan elite

Dedi Mulyadi: Desakan Munaslub Dipercepat Muncul dari Manuver EliteIDN Times/Yogi Pasha

Menurutnya indikasi tersebut menunjukan desakan munas berasal dari urusan elite dan orang per orang yang tak ada sangkut pautnya dengan kondisi Partai Golkar saat ini. “Bukan murni urusan kepartaian,” kata Dedi.

Selain itu, ada juga yang menilai alasan diperlukannya munaslub juga muncul dari tudingan Airlangga yang gagal mempertahankan 91 kursi Golkar di DPR RI. Alasan itu, kata Dedi, tidak melihat kondisi riil Golkar menjelang Pileg 2019. “Golkar empat kali munas, Pak Airlangga jadi ketua umum ketika Golkar dalam kondisi sangat terpuruk,” kata dia.

4. Airlangga mendapat citra positif

Dedi Mulyadi: Desakan Munaslub Dipercepat Muncul dari Manuver EliteIDN Times/Yogi Pasha

Menurut Dedi, Airlangga mampu memimpin Golkar meraih 85 kursi saat partai tersebut mendapat citra negatif kasus Setya Novanto dan Idrus Marham dan kasus hukum lain, bahkan survei memprediksi kursi Golkar di bawah dua digit. “Justru kami menilai raihan 85 kursi dalam situasi berat seperti ini masih raihan yang bagus,” ujarnya.

Dedi mengaku kondisi ini dirasakan saat dirinya mengkampanyekan Golkar di lapangan. Namun meski di situasi konsolidasi yang terbilang pendek, Golkar masih bisa menunjukan hasil di Pileg 2019. “Sangat berat, tidak ada electoral effect dari Pilpres, opini negatif, 85 kursi itu sudah baik,” Dedi menegaskan.

5. Munaslub urusan dapur Golkar

Dedi Mulyadi: Desakan Munaslub Dipercepat Muncul dari Manuver EliteInstagram/AirlanggaHartanto

Dedi menegaskan, urusan Munas maupun Munaslub merupakan urusan dapur Golkar. Para pihak yang berhak membicarakan hal ini menurutnya terbatas hanya pada Dewan Pembina, DPD Golkar tingkat I dan II dan Ketua Umum.

“Hanya yang punya saham. Jadi kalau pihak dari luar Golkar ngomong soal Golkar, mohon maaf ini urusan rumah tangga kami,” pungkasnya.

Topik:

  • Yogi Pasha

Berita Terkini Lainnya