TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Sepekan Pascaerupsi, Wisata Tangkuban Parahu Dibuka Kembali

Hari pertama dibuka banyak wisatawan berkunjung

IDN Times/istimewa

Bandung, IDN Times - Hampir sepekan ditutup atau sejak Gunung Tangkuban Parahu erupsi pada Jumat(26/7), Pengelola Taman Wisata Alam (TWA) Gunung Tangkuban Parahu, PT Graha Rani Putra Persada (GRPP) kembali membuka loket kunjungan, Kamis (1/8) pagi. 

“Syukur Alhamdulillah pukul 7.30 WIB (loket) sudah kita buka dan langsung ada pengunjung,” kata Direktur Utama PT GRPP Putra Kaban saat ditemui di loket TWA Gunung Tangkuban Parahu.

1. Wisatawan lokal dan mancanegara langsung datangi Gunung Tangkuban Parahu

IDN Times/Galih Persiana

Lebih lanjut Putra Kaban menambahkan, kunjungan wisatawan ke TWA Tangkuban Parahu tidak hanya dari lokal saja, tapi juga dari luar negeri. Kondisi ini terlihat dari aktivitas wisatawan asing asal Timur Tengah, Eropa, Malaysia yang berkunjung ke Kawah Ratu untuk melihat langsung kondisi Gunung Tangkuban Parahu pascaerupsi.

“Wisatawan hari ini kebanyakan dari mancanegara. Dari eropa, Malaysia dan timur tengah,” jelasnya.

2. Pengelola ajak wisatwan tidak ragu kunjungi Tangkuban Parah

IDN Times/Galih Persiana

Putra Kaban mengimbau agar wisatawan tidak ragu untuk berkunjung ke Gunung Tangkuban Parahu. Dia menjamin aktivitas vulkanik gunung yang terkenal dengan legenda Sangkuriang ini mulai turun dan aman untuk dikunjungi.

“Masyarakat yang ingin berkunjung silahkan datang karena sudah aman, nyaman dan situasi sudah terkendali,” tandasnya.

3. Aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu mulai turun

IDN Times/Galih Persiana

Sementara itu, berdasarkan informasi dari Pos Pengamatan Gunung Api Tangkuban Parahu Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), aktivitas vulkanik Gunung Tangkuban Parahu mulai turun.

Kondisi tersebut terlihat dari gempa tremor yang sebelumnya sering terjadi mulai menunjukkan penurunan dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter. Gempa-gempa embusan pun juga ikut mengecil dengan amplitudo dominan 0,5 milimeter dan status yang diberikan masih normal

Berita Terkini Lainnya