Ruangguru Sukses Gelar Kompetisi Sains Tingkat SMP/MTs
Luncurkan juga Liga RuangGuru 2021
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Ruangguru, perusahaan teknologi pendidikan terbesar di Asia Tenggara, telah sukses menyelenggarakan Kompetisi Sains Ruangguru (KSR) untuk jenjang SMP/MTs. Kegiatan ini setelah KSR jenjang SMA/MA juga sukses digelar pada Agustus lalu.
KSR merupakan sebuah kompetisi sains berskala nasional di Indonesia, bertujuan sebagai wadah pengasahan minat dan pengukuran potensi untuk mencetak siswa/siswi tangguh dan berprestasi di bidang sains dari seluruh Indonesia.
KSR SMP/MTs 2021 digelar pada September hingga Oktober 2021, dan Ruangguru kembali berkolaborasi dengan Juri Kompetisi Sains Nasional dan Tim Olimpiade Nasional untuk 3 bidang mata pelajaran, yakni Matematika, IPA, dan IPS.
Head of Corporate Communication Ruangguru Anggini Setiawan mengatakan, KSR SMP/MTs 2021 merupakan wadah yang bermanfaat untuk mengasah bakat dan kemampuan sains pelajar Indonesia sedari dini.
"Harapannya dengan kompetisi ini juga dapat turut mempersiapkan mereka untuk berlaga di jenjang lebih tinggi seperti The International Junior Science Olympiad (IJSO),” kata Anggini dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Senin(8/11/2021).
1. KSR diikuti 12.010 pelajar dari 3.448 sekolah di Indonesia
Anggini menyebutkan, KSR SMP/MTs perdana ini menarik minat 12.010 pelajar SMP/MTs dari 3.448 sekolah di seluruh penjuru Indonesia dan partisipasi para pelajar memberikan temuan dan wawasan variabel yang mungkin mempengaruhi performa mereka di kompetisi ini.
Setelah sukses mengadakan KSR untuk jenjang SMA/MA dan SMP/MTs, Ruangguru mengidentifikasi beberapa variabel yang mungkin relevan dengan performa siswa, antara lain: Nilai Uji Kompetensi Guru (UKG). Ada korelasi positif antara provinsi dengan UKG di atas rata-rata nasional dengan indeks nilai yang diraih oleh peserta KSR SMP/MTs. Berdasarkan UKG 2015, standar UKG nasional berada di angka 55, dengan rata-rata nasional di angka 53.
Rasio guru terhadap siswa. Rasio guru dibanding siswa kerap dianggap berkontribusi terhadap kualitas pendidikan, namun data KSR tidak menunjukkan hal tersebut.
Rasio guru di sekolah. Terlepas dari beberapa anomali, ditemukan ada sedikit korelasi antara rasio guru di sekolah dengan indeks nilai yang diraih oleh peserta KSR SMP/MTs.
Tingkat penetrasi internet. Ada korelasi positif antara provinsi dengan tingkat penetrasi internet di atas rata-rata nasional dengan indeks nilai yang diraih oleh peserta KSR SMP/MTs. Namun, tingkat penetrasi internet tinggi tidak selalu menjamin indeks nilai tinggi, tetapi tingkat penetrasi internet rendah cenderung menyebabkan nilai indeks di bawah rata-rata nasional.
Produk Domestik Regional Bruto per kapita (PDRBk). Walaupun faktor ekonomi kerap dianggap berkontribusi terhadap pendidikan, namun data KSR tidak menunjukkan hal tersebut.
Persentase sekolah swasta per provinsi. Meski ada beberapa anomali, ada indikasi bahwa persentase sekolah swasta memiliki korelasi positif dengan indeks nilai yang diraih oleh peserta KSR SMP/MTs.