TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Polemik Wakil Wali Kota Bandung, Gerindra: PKS Sibuk Bangun Opini 

Komunikasi politik Gerindra-PKS tak berjalan mulus

IDN Times / Istimewa

Bandung, IDN Times - Komunikasi politik Partai Keadilan Sejahtera (PKS) Kota Bandung bersama DPC Gerinda sepertinya tak berjalan mulus. Munculnya dua nama kandidat pengganti posisi wakil wali Kota Bandung yang diusulkan PKS mendapatkan sorotan negatif dari DPC Partai Gerindra Kota Bandung.

Sekretaris DPC Gerindra Kota Bandung Ferry Cahyadi mengatakan, hingga saat ini partainya belum pernah diajak melakukan pembahasan resmi terkait siapa calon kandidat untuk mengisi posisi wakil wali Kota Bandung.

"PKS sudah memunculkan empat nama calon dan belakangan mengkrucut menjadi dua nama calon," kata Ferry ditemui di Kawasan Lengkong, Kota Bandung.

1. Komunikasi politik PKS-Gerindra masih sebatas surat-menyurat

IDN Times / Istimewa

Ferry mengungkapkan, selama ini komunikasi dengan PKS hanya sebatas surat menyurat. Gerindra dan PKS belum pernah melakukan pertemuan resmi dan mengarah dalam pertemuan formal untuk membahas kandidat wakil wali Kota Bandung.

Dirinya menampik tudingan PKS yang menyebutkan Gerindra selalu 'kabur' di saat akan melakukan pertemuan pembahasan calon wakil wali kota Bandung. "Makanya kami bingung siapa yang dia anggap kabur-kaburan yang dikatakan Pak Haru Suhandaru sebagai Ketua DPW PKS Jawa Barat. Padahal, kami kooperatif dan siap berkomunikaai secara formal dengan PKS sebagai mitra koalisi," ujar dia.

Ferry menegaskan, komunikasi Gerindra dan PKS baru sebatas bersurat. PKS pernah mengirimkan surat untuk minta pertemuan dengan Gerindra. "Kami jawab pertemuan nanti setelah ditetapkan wali kota definitif," ungkap Ferry.

Seperti diketahui, saat ini, Wali Kota Bandung Oded M Danial sudah diberhentikan dalam sidang paripurna DPRD Kota Bandung karena meninggal dunia oleh Mendagri.

DPRD Kota Bandung harus mengusulkan Plt wali kota menjadi wali kota definitif, sekaligus pemberhentian wakil wali kota. Setelah itu, baru pembahasan usulan wakil wali kota yang dibahas oleh partai pengusung.

"Mereka sudah bersurat dan kami sudah jawab. Mereka tanya kapan pertemuan formal, pembahasan calon itu seharusnya nanti pas pertemuan formal," tambahnya.

2. Terburu-buru membuat mekanisme penjaringan calon wakil wali Kota Bandung

IDN Times/Istimewa

Ferry menilai, pihak PKS terlalu terburu-buru dan membuat mekanisme penjaringan wakil wali kota sendiri, padahal ada Gerindra sebagai pasangan pengusung Oded-Yana.

"Tidak kooperatif justru mereka, bikin mekanisme sendiri bukan mekanisme partai pengusung," Malah mereka justru sibuk membangun opini bukan membangun Komunikasi," ujarnya.

Ferry mengungkapkan, mekanisme penjaringan wakil wali kota harus disepakati partai pengusung dan DPRD Kota Bandung.

"Terkait wakil, ada kriterianya, pertama nyaman dengan wali kota definitif, harus nyaman orang yang ditunjuk, kedua diterima oleh semua pihak. Semua pihak itu bisa diterima di DPRD, karena mekanismenya juga ada di DPRD," ungkapnya.

Baca Juga: Kandidat Wakil Wali Kota Bandung, PKS Ajukan Dua Nama Ini

3. Jangan berupaya bangun opini publik

IDN Times/Yogi Pasha

Ferry sempat menyayangkan munculnya empat nama calon kandidat wakil wali Kota Bandung yang masih dalam suasana duka. Bahkan, kemunculan nama ini baru tujuh hari pascameninggalnya Oded M Danial. 

"Pasca meninggal Mang Oded, 7 hari Gerindra masih berkabung, tiba-tiba PKS munculkan 4 nama, bahkan kami tahu nama itu dari media," ujar dia.

Ferry mengungkapkan, pola komunikasi politik PKS tidak jalan dengan baik dan dinilai telah membangun opini lain ke masyarakat seolah-olah ada hal-hal yang sifatnya tendensius. 

"Mereka bicara seolah-olah mereka itu intens komunikasi dengan kami (Gerindra), padahal tidak. Jadi cobalah bangun komunikasi dengan etika yang baik bukan malah membangun opini yg terkesan subjektif," tegasnya.

Berita Terkini Lainnya