Pengamat: Pemkot Bandung Tak Punya Kreativitas dalam Tangani COVID-19
Kinerja wali kota tak didukung penuh anak buahnya
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kebijakan Pemerintah Kota Bandung dalam menangani persoalan pandemik virus corona atau COVID-19 dinilai tak menghasilkan terobosan dan kreativitas segar bagi masyarakatnya. Sehingga, kebijakan yang dibuat Pemkot Bandung dalam menangani COVID-19 terkesan sangat monoton tanpa ada gebrakan baru.
Ketua Pusat Studi Politik & Keamanan (PSPK) Universitas Padjadjaran (UNPAD) Bandung, Prof Muradi mengatakan, Pemkot Bandung sangat minim dalam membuat kreativitas kebijakan di tengah pandemik COVID-19. Sehingga, kebijakan di Kota Bandung selama terjadinya COVID-19 dinilai monoton dan tidak ada gebrakan berarti.
"Sangat minim kreativitas. Baik dari tataran legalitas, aspirasi publik, perkembangan COVID-19 itu sendiri, dan komunikasi serta koordinasi dengan kabupaten kota di wilayah Bandung Raya," kata Muradi, Senin(8/6).
1. Pemkot Bandung tak bisa memahami kegelisahan warganya terkait COVID-19
Muradi menyebutkan, selama terjadi pandemik COVID-19 sejak empat bulan lalu, Pemkot Bandung sepertinya belum mengetahui kegelisahan yang dialami publik. Apalagi, banyak kebijakan antara pemerintah pusat dan daerah yang kerap kali berbeda dalam aturan terkait pelaksanaan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB) yang telah tiga kali dilakukan di Kota Bandung.
"Saya kira perlu kemudian juga dipahami adalah bahwa publik sudah empat bulan dirumah, dia (warga) butuh stimulasi. stimulasi ini memang harus ada inisiatif dari pemkot untuk bisa kemudian melakukan langkah-langkah yang sifatnya membaca pergerakan publik bersamaan dengan misalnya wacana untuk new normal," ujar Muradi.