Kasus COVID-19 Terus Naik di PPKM Darurat, DPR Usul Buat Tim Adhoc
Hari ini, angka harian COVID tembus 54 ribu kasus
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Paparan virus corona atau COVID-19 di Indonesia kian mengkhawatirkan. Pasien COVID-19 yang meninggal dunia di Jawa dan Bali yang merupakan zona Pemberlakuan Pembatasan Sosial Masyarakat (PPKM) Darurat pun terus bertambah.
Lonjakan COVID-19 di kota-kota besar tak terhindarkan, terutama di wilayah Bodebek dan Bandung raya tetap menjadi daerah penyumbang lonjakan COVID-19 selain DKI Jakarta.
Anggota Komisi 1 DPR RI, Muhammad Farhan menilai, pelaksanaan PPKM Darurat di wilayah lonjakan kasus perlu mendapatkan perhatian khusus dari pemerintah. Terutama di wilayah DKI Jakarta, Bogor, Tangerang, Depok, dan Bekasi yang membutuhkan tim khusus.
"Karena angka kasus positif COVID-19 DKI Jakarta tertinggi, maka Ibu kota negara ini perlu perhatian khusus. Perlu diawasi dengan ketat pelaksanaan PPKM Darurat, sumber melonjaknya kasus positif ada di mana? Khusus Jakarta, Bogor, Tangeran/Tangsel, Depok, Bekasi, jika perlu dibentuk tim khusus (ad hoc) untuk menangani penyebaran COVID-19," ujar Farhan dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Jumat 16 Juli 2021.
1. Evaluasi secara akurat PPKM Darurat
Farhan menilai, lonjakan kasus terus terjadi meski PPKM Darurat diberlakukan. Menurut dia, PPKM Darurat yang diberlakukan saat ini harus dievaluasi secara akurat.
"Klaster keluarga tampaknya menjadi penyumbang terbesar peningkatan kasus positif COVID-19 di Indonesia, saatnya pemerintah pusat membedah secara objektif wilayah per wilayah yang kasus di daerahnya masih terus meningkat," terangnya.
Baca Juga: Pengamat: Tidak Etis, Kimia Farma Jual Vaksin COVID-19!
Baca Juga: Indonesia Tertinggi di Asia dengan Kasus Aktif dan Kematian Harian
Baca Juga: [BREAKING] Astaga! Kasus COVID-19 di Indonesia Naik 54 Ribu Hari Ini