TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Disdik Jabar Percepat Vaksinasi Pelajar untuk Aman Gelar PTM

Ketua DPR RI tinjau proses vaksinasi pelajar di Bogor

IDN Times/Istimewa

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat terus menggenjot percepatan vaksinasi pada kategori pelajar. Langkah ini sebagai salah satu bentuk percepatan kegiatan belajar tatap muka (PTM) di Jabar.

Kepala Dinas Pendidikan Jabar Dedi Supandi mengatakan, dari total 5.033 sekolah yang ada di Jawa Barat mulai tingkat SMA, SMK dan SLB, sebanyak 1.759 sekolah telah melaksanakan pembelajaran tatap muka. 

Menurut Dedi, jumlah sekolah yang akan menggelar PTM kemungkinan akan terus bertambah di awal Oktober 2021. "Karena, saat ini masih menunggu izin dari orang tua dan satuan tugas COVID-19," ujar Dedi.

1. Vaksinasi merupakan salah satu bagian dalam mempercepat PTM

IDN Times/Istimewa

Dedi mengatakan, vaksinasi memang bukan syarat untuk menggelar PTM. Kendati demikian, vaksinasi merupakan salah satu bagian dalam mempercepat PTM.

Termasuk vaksinasi dalam pelaksanaan "Vaksinasi bagi Siswa SMA/SMK/SLB Usia 12 s.d. 17 Tahun" di SMKN 1 Cibinong, Jalan, Karadenan No.7 Cibinong, Bogor, Rabu (29/9/2021) kemarin. Di mana pada kegiatan yang diselenggarakan oleh Badan Intelijen Nasional (BIN), bekerja sama dengan Kantor Cabang Dinas Pendidikan Wilayah I tersebut, Dedi turut meninjau sekaligus mendampingi Ketua DPR RI, Puan Maharani.

"Meski bukan syarat melaksanakan pembelajaran tatap muka (PTM), namun vaksinasi ini adalah bagian dari percepatan PTM," kata Dedi.

2. Target vaksinasi di Jabar terus meningkat per harinya

Petugas menyuntikkan vaksin kepada pelajar yang mengikuti Gelora Vaksinasi Pelajar di SMKN 2 Makassar di Makassar, Sulawesi Selatan, Rabu (8/9/2021). ANTARA FOTO/Arnas Padda

Dedi yang juga menjabat Ketua Divisi Percepatan Vaksinasi COVID-19 Jabar ini mengungkapkan, saat ini capaian rata-rata vaksinasi di Jabar per hari mencapai 311 ribu.

"Menuju 37 juta vaksinasi di Jabar, hari ini sudah mencapai 21 juta dosis pertama. Sedangkan yang kedua baru mencapai 13 juta, dengan rata-rata harian 311 ribu (dosis) per hari," tuturnya.

Berita Terkini Lainnya