Ancaman Semakin Tinggi, SDM Keamanan Siber di Indonesia Masih Minim
Microsoft dan Prestasi Junior Indonesia gelar seminar Women in Cybersecurity
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Sejalan dengan momentum Hari Perempuan Internasional, Microsoft dan Prestasi Junior Indonesia berkolaborasi untuk menyelenggarakan seminar edukasi kesiapan kerja daring bertajuk “Women in Cybersecurity” bagi siswi SMA/SMK dan mahasiswi Indonesia pada Sabtu (12/3) mendatang.
Inisiatif ini diharapkan dapat menjadi langkah awal yang penting dan inspiratif bagi talenta perempuan untuk memahami peluang pekerjaan bidang keamanan siber, merancang jalur pendidikan dan pengembangan diri menuju karier bidang keamanan siber di masa depan, serta mempelajari ragam kejahatan siber dan praktik terbaik berperilaku aman di dunia siber.
Direktur Kebijakan SDM Keamanan Siber dan Sandi Badan Siber dan Sandi Negara, Mohamad Ikro, S.Si., M.Si mengatakan, pemerintah melalui Badan Siber dan Sandi Negara menyambut baik upaya yang dilakukan Microsoft bersama Prestasi Junior Indonesia untuk mendukung pengembangan sumber daya manusia (SDM) Indonesia yang inklusif di bidang keamanan siber.
Menurut dia, para pelajar yang tergolong generasi Z ini merupakan kelompok masyarakat yang paling banyak terhubung dengan internet. Kondisi ini lantas membuat mereka memiliki risiko paling besar untuk terpapar kejahatan siber.
"Karena itu, partisipasi dalam kegiatan ini dapat meningkatkan kesadaran dan pengetahuan mereka mengenai praktik aman beraktivitas di dunia siber serta memotivasi mereka untuk mengembangkan kompetensi dan berkarier di bidang keamanan siber. Hal ini nantinya dapat membantu meningkatkan inklusivitas dan keberagaman talenta dalam memperkuat sektor keamanan siber Indonesia di masa depan,” kata Mohamad Ikro dalam keterangan tertulis yang diterima IDN Times, Rabu(9/3/2022).
1. Peluang besar untuk bekerja dalam di dunia keamanan siber
Executive Director Prestasi Junior Indonesia, Nico Kiroyan mengungkapkan, The Future of Jobs Report 2020 dari World Economic Forum memasukkan information security analyst (salah satu pekerjaan di bidang keamanan siber) dalam daftar 10 pekerjaan yang diproyeksikan akan mengalami peningkatan permintaan dari dunia industri selama beberapa tahun ke depan.
Namun, kata dia, studi International Information System Security Certification Consortium tahun 2021 menyebutkan ada 2,72 juta kesenjangan tenaga profesional keamanan siber di seluruh dunia dengan 52% di antaranya terdapat di kawasan Asia Pasifik. Studi ini juga menyoroti sedikitnya tenaga kerja perempuan di bidang keamanan siber yang diperkirakan hanya 25% secara global.
Nico menyebutkan, dari hasil riset tersebut memberikan aspirasi baru bagi perempuan bahwa mereka memiliki banyak kesempatan untuk mengisi kesenjangan di dunia kerja keamanan siber. Karena itu, program ini akan memfasilitasi para pelajar untuk mengenali seluk beluk kebutuhan industri keamanan siber di masa depan serta mengeksplorasi dan mengembangkan keterampilan dasar yang dibutuhkan sejak sekolah.
"Kami sangat antusias untuk mengembangkan kemitraan berdampak dengan Microsoft Indonesia yang komitmennya selaras dengan misi kami dan Junior Achievement secara global dalam mempersiapkan generasi muda agar berhasil di pekerjaan masa depan,” ujar dia.