TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dengan Karate, Ibu dan Anak Lumpuhkan Perampok Bergolok di Cirebon

Bekal belajar karate, perampok dipiting hingga tak berdaya

Ibu Elis Aryani dan anaknya, Yusni Widya Utami menunjukkan luka benda tajam akibat berebut golok dengan perampok di rumahnya. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Cirebon, IDN Times - Insiden perampokan terjadi di sebuah rumah di Desa Kepongpon, Kecamatan Talun, Kabupaten Cirebon, Senin (20/1). Menggunakan senjata tajam berupa golok, pelaku berinisial RS nekat menyatroni sebuah rumah di RT 04 RW 02 No. Gang Salam 12. Sang perampok tidak tahu bahwa rumah yang didatanginya adalah rumah pejabat di Ditreskrimsus Polda Jabar.

Niat hati bisa menggondol perhiasan atau barang berharga, sang perampok justru mendapat bogem mentah dari warga. Aksi RS mendapat perlawanan korban, hingga gagal mengeksekusi barang incarannya. Kejadian itu dilakukan pelaku di siang bolong, sekitar pukul 10.30 WIB.

1. Perampok dipiting hingga bertekuk lutut tak berdaya

Ibu dan anak, Elis Aryani dan anaknya Yusni Widya Utami tengah memperagakan adegan memiting perampok di rumahnya. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Kejadian bermula saat korban Ibu Elis Eryani sedang menjemur pakaian di lantai dua rumahnya. Tiba-tiba, dia mendengar suara jeritan di bawah. Dia bergegas ke lantai bawah, dan melihat anaknya, Yusni Widya Utami (22) sedang bertarung dengan sang perampok. Dia pun segera membantu Yusni untuk menyelamatkan diri.

Pelaku akhirnya berhasil dipiting hingga bertekuk lutut oleh sang ibu. Sementara anaknya berlari ke luar rumah meminta pertolongan warga. Selang 10 menit kemudian, warga berdatangan dan membekuk RS hingga tak berdaya. Senjata tajam golok pun berhasil diamankan.

"Lagi jemurin baju. Tiba-tiba ada suara orang jerit, tapi kok nggak selesai-selesai. Akhirnya saya ke (lantai) bawah. Berusaha menyelamatkan anak saya," ujar Elis menceritakan detik-detik perampokan di rumahnya, Senin (20/1).

2. Berjibaku melawan perampok hingga merampas senjata tajam

Ibu dan anak, Elis Aryani dan anaknya Yusni Widya Utami tengah memperagakan adegan memiting perampok di rumahnya. (IDN Times/Wildan Ibnu)

Kemampuan Yusni melumpuhkan perampok patut diapresiasi. Bermodal pengalaman belajar bela diri karate, dia berusaha tenang saat pelaku menyematkan golok di lehernya. Meski mengaku sempat ketakutan dan menangis, Yusni berusaha tetap tenang.

Ketika mengetahui sang pelaku tak bertenaga, celah itu dimanfaatkannya untuk menyingkap kaki pelaku hingga terjatuh. Aksi gulat hingga perebutan senjata tajam pun terjadi. Hingga akhirnya Yusni berhasil menjauhkan golok dari pelaku. Korban mendapat luka di jari telunjuk, karena berusaha merebut golok dari pelaku.

"Kejadian jam setengah 11. Saya lagi nonton TV. Kemudian ditodongin golok di leher. Waktu itu sudah nangis. Tapi melihat tidak pelaku bertenaga. Kemudian kakinya diselengkap, kemudian jatuh," ujarnya.

3. Ibu dan anak punya bekal bela diri untuk melawan perampok

Senjata tajam berupa golok diamankan Polsek Talun Kabupaten Cirebon

Yusni kembali menceritakan, saat berhasil melumpuhkan pelaku, sang perampok sempat mengaku menyerah tak berdaya. Kemudian, sang ibu turut membantu untuk memiting perampok.

Dia dan ibunya punya bekal ilmu bela diri karate. Bahkan, ayahnya selain anggota kepolisian, juga merupakan pelatih karate. Bekal itu menjadi modal untuk melawan pelaku.

"Papah pelatih karate. Alhamdulillah pikiran masih jernih (untuk melawan pelaku). Dulu pernah karate sampai tingkat sabuk biru," katanya.

Berita Terkini Lainnya