Ironis, Sukabumi Banyak Memiliki Obyek Wisata Tapi PAD Masih Minim
Disinyalir banyak hotel dan rumah makan ilegal
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Sukabumi, IDN Times - Keinginan Bupati Sukabumi Marwan Hamami untuk menjadikan wilayahnya sebagai daerah berjuta destinasi wisata, sepertinya bukan hanya sekedar wacana belaka. Tidak tanggung-tanggung, Marwan menargetkan setiap kecamatan memiliki minimal satu tempat tujuan wisata.
Menurut Marwan Hamami, hakekatnya wilayah Kabupaten Sukabumi yang meliputi 47 kecamatan ini memiliki banyak potensi wisata alam. Letak geografisnya sangat strategis karena terdiri dari gunung, rimba, laut, pantai dan sungai (Gurilaps). Hanya saja seluruh potensi wisata tersebut belum tergarap secara maksimal.
Buktinya, jumlah pendapatan daerah (PAD) dari sektor pariwisata pada tahun 2018 lalu hanya sebesar Rp1,6 miliar. Meski serapan pendapatan tersebut melampaui target yang ditentukan sebesar 108 persen, namun besarannya dinilai tidak sebanding dengan potensi wisata yang terdapat di Kabupaten Sukabumi.
1. Pendapatan pajak alami kebocoran
Minimnya serapan PAD dari sektor pariwisata disinyalir akibat banyaknya permasalahan, salah satunya terkait perizinan usaha perhotelan dan rumah makan. Marwan mengatakan sejauh ini hampir di setiap obyek wisata di Kabupaten Sukabumi, banyak berdiri hotel atau penginapan dan rumah makan yang tak berizin.
Akibatnya, pendapatan dari pajak perhotelan dan rumah makan mengalami kebocoran. "Pemerintah daerah tidak bisa memungut pajak terhadap tempat usaha yang ilegal," tandasnya.