TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

TV Bandung 132, Pengamat: Sebelum Jadi Program PJJ Harus Dikaji Dulu

Program Bandung 132 jangan sampai merugikan warga

IDN Times/Humas Bandung

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung resmi mengujicoba tayangan perdana program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan) sebagai alternatif pembelajaran jarak jauh (PJJ) bagi siswa SD dan SMP, Selasa (12/10/2020).

Namun, sejumlah pihak menilai seharusnya program ini dikaji terlebih dahulu agar tidak mengakibatkan dampak negatif dan kerugian bagi masyarakat.

Program yang ditayangkan melalui kanal TV Satelit Bandung 132 mencakup seluruh Kota Bandung. Tetapi, di masa uji coba ini tayangan alternatif untuk belajar di rumah baru bisa dinikmati di dua wilayah yakni Kecamatan Batununggal dan Kecamatan Arcamanik.

Pengamat Pendidikan, Irianto mengatakan, saat ini semua pihak sedang mencari solusi yang terbaik di masa pandemi COVID-19 ini. Seperti halnya Kementerian Pendidikan memberi alternatif pembelajaran secara daring juga memfasilitasi pembagian kuota internet kepada para murid dan guru. Program ini pun melewati proses kajian terlebih dahulu.

"Sebelum membuat ini (Padaringan) sebagai alternatif harus melakukan kajian terlebih dahulu. Apakah cara seperti ini cocok enggak diterapkan di Kota Bandung? jadi harus dilakukan kajian secara ilmiah," kata Irianto saat dihubungi, Rabu (14/10/2020).

1. Jika hasil kajian ilmiah positif, programnya pun harus jelas

IDN Times/Humas Bandung

Menurutnya, kalau kajian secara ilmiah menyatakan positif atau baik untuk warga kota Bandung, maka pemkot harus mempersiapkan program ini dengan sebaik-baiknya. Dalam artian, media televisi dan salurannya pun harus benar mencakup semuanya wilayah Kota Bandung.

"Dan paling penting programnya harus jelas, jangan asal-asalan," tegasnya.

2. Jaringannya bagus atau tidak? Harus diperhatikan

Mbah Hanif

Setelah tayang perdana sejak 12-13 Oktober 2020, ada masyarakat yang komplen terkait kendala mengakses TV Bandung 132. Bahkan, netizen ramai-ramai menyampaikan langsung keluhannya di kolom komentar akun instagram milik Wali Kota Bandung Oded M Danial yakni @mangoded_md.

Menurut Irianto, 3 hal yang harus diperhatikan dalam memberikan layanan pendidikan di tengah pandemik COVID-19 INI. Pertama, terkait signal atau jaringan TV satelit tersebut. Ini bagian dari teknis dari keberhasilan sebuah program.

"Kalau ini melaui TV yang harus dicermati adalah apakah jaringan TV tersebut sinyal atau jaringanya bisa baik di seluruh Kota Bandung? Jangan-jangan tidak bisa. Nah, itu yang jadi masalah," jelasnya

Ketika tayangan perdana sudah dikomplen oleh masyarakat Bandung, maka harus dievaluasi. Kenapa bisa terjadi?

"Jangan-jangan penunjukan itu (media sarana PJJ) tanpa dievaluasi dulu atau tidak diadakan uji kelayakan tentang pemanfaatan. Kalau jaringannya jelek kenapa tidak cari saluran TV yang paling bagus. Itu harus jadi bahan perhatian," bebernya.

3. Jadwal harus tepat

born2invest.com

Pemkot Bandung sudah merilis jadwal tayang untuk murid SD dan SMP yakni di pagi hingga siang hari. TV Bandung 132 menghadirkan materi pembelajaran Padaringan yang ditayangkan pukul 07.30 – 09.30 WIB untuk siswa Sekolah Dasar (SD). Kemudian disambung penayangan materi bagi Sekolah Menengah Pertama pada pukul 09.30 – 11.30 WIB.

"Kedua yang harus diperhatikan adalah waktu penayangan program PJJ harus sesuai dengan waktu anak sekolah. Itu harus diperhatikan, jangan sampai begini malam baru disiarkan itu tidak bagus," jelasnya.

4. Pembiayaan harus transparan

Pixabay

Masalah pembiayaan pun Pemkot Bandung dan pihak terkait harus transparan. Jangan karena ada satu hal pembiayaan pun disembunyikan.

"Tapi kalau saya menyarankan harus dibuka saja selebar-lebarnya. Karena, pemkot itu yang diperhatikan adalah pertama yang paling bermanfaat bagi warganya. Kedua paling bagus siarannya ketiga paling murah. Itu harus diperhatikan oleh pemkot," ungkapnya.

5. Forum orang tua siswa mendukung jika itu sebagai penunjang PJJ

IDN Times/Humas Bandung

Forum Orang Tua Siswa (Fortusis) Kota Bandung mendukung Pemerintah Kota Bandung terkait program Padaringan (Pembelajaran Dalam Jaringan). Program ini dibutuhkan oleh siswa sebagai penunjang pembelajaran jarak jauh selama pamdemi Covid-19.

"Kalu itu gampang diakses oleh orang tua atau masyarakat itu tidak ada masalah. Kalau tidak ada cost yang dikeluarkan itu bagus-bagus saja, masyarakat pun akan mendukung dan kami pun sangat mendukung," kata Dwi Subawanto saat dihubungi IDN Times Jabar, Rabu (14/10/2020).

Baca Juga: TV Bandung 132 Mengudara, Tayangan Alternatif Siswa SD-SMP Belajar di Rumah

Baca Juga: IG Oded Diprotes Netizen Gegara PJJ di TV Bandung 132 'Loading' Terus

Berita Terkini Lainnya