TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Dampak Kemarau Panjang, Warga Diimbau Salat Istisqa 

Selain salat Istisqa, perlu juga dilakukan modifikasi cuaca

Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Majalengka, IDN Times - Umat Islam diimbau untuk melakukan salat Istisqa, seiring dengan banyaknya daerah yang mulai mengalami kekeringan, termasuk kesulitan mendapatkan air bersih.

Imbauan tersebut disampaikan Wakil Sekretaris Dewan Syuro DPP PKB Maman Imanulhaq. Dengan dilaksanakannya salat Istisqa, diharapkan hujan segera turun.

"Semoga dengan salat Istisqa, akan turun rahmat Allah SWT berupa hujan sebagai sumber kehidupan," kata Maman kepada IDN Times, Sabtu (23/9/2024).

1. Kemarau berdampak terhadap banyak hal

Inin Nastain/ warga menyambut batuan air bersih

Mamang menilai, kemarau yang terjadi saat ini, telah berdampak terhadap banyak hal. Bahkan, jelas dia, akibat kekurangan air, harga pangan pun ikut melambung tinggi. Dia mengatakan, kenaikan beras sudah terjadi di kota-kota besar.

"Kekeringan, sulit air, gagal panen padi, akibatnya secara ekonomi harga bahan pokok melambung. Harga beras sudah merangkak naik di beberapa wilayah. Bahkan di dekat ibu kota, warganya mulai kekurangan air bersih," tutur Kang Maman yang juga anggota Komisi VIII DPR RI itu.

Di sisi lain, Maman juga meminta aparat daerah, hingga level desa bisa memfasilitasi dilaksanakannya salat Istisqa itu.

"Aparat daerah dari level desa sampai kabupaten agar memfasilitasi warga masyarakat mengadakan Salat Istisqo ini. Tentunya dengan dipimpin ulama setempat," ujarnya.

2. Perlu dilakukan modifikasi cuaca

Ilustrasi kekeringan (ANTARA FOTO/Fakhri Hermansyah)

Di luar salat Istisqa, Maman menilai, pemerintah juga perlu melakukan modifikasi cuaca. Dengan upaya itu, diharapakan akan bisa turun hujan. "Dalam kondisi sekarang, saya pikir ada urgensi yang mendesak agar BNPB bersama lembaga lainnya untuk terus membuat hujan buatan," kata dia.

Ia mengatakan, modifikasi cuaca untuk membuat hujan buatan, tidak hanya fokus di sekitar ibu kota saja. Hal serupa juga bisa dilakukan di daerah yang dinilai sudah cukup parah dampak kekeringannya.

"Tidak hanya di sekitar ibu kota, namun juga di wilayah-wilayah lainnya yang kekeringan," kata pengasuh Pondok Pesantren Al Mizan, Jatiwangi, Majalengka itu

Baca Juga: Pemprov Banten Tetapkan Status KLB Bencana Kekeringan

Baca Juga: Jelang Musim Hujan, BMKG Kertajati Majalengka Ingatkan Potensi Bencana

Berita Terkini Lainnya