PSI-PKB Kota Bandung Kritisi Anggaran RAPBD 2020
Ada empat poin yang disoroti
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Fraksi Partai Solidaritas Indonesia (PSI) dan Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) menyoroti beberapa poin terkait Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) Kota Bandung 2020. Catatan kritis itu muncul setelah Badan Anggaran (Banggar) rampung membahas anggaran masing-masing Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD).
“Forum Banggar sudah menyelesaikan pembahasan dengan masing-masing SKPD, dan tinggal disahkan saja saat paripurna. Namun, ada beberapa poin kritis yang perlu kami sampaikan kepada Pemkot Bandung,” kata Erick Darmajaya, anggota Fraksi PSI-PKB dalam siaran pers yang diterima IDN Times Jabar, Kamis (14/11).
1. Kinerja RAPBD 2020
Poin pertama, kata Erick, ialah kinerja RAPBD 2020 yang tidak lebih baik dari anggaran tahun 2018. Menurut dia, belanja langsung (BL) dan belanja tidak langsung (BTL) tidak disusun dengan komposisi yang baik.
"Kami merekomendasikan agar komposisi komponen belanja di tahun 2020 dibuat sama dengan tahun 2018, yakni 62 persen BL dan 28 persen BTL," tuturnya.