Ma’ruf Amin Jadi Wapres Jitu Mengubah Citra Pesantren
Kelompok santri dianggap selalui dipinggirkan.
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Sejauh ini, meski eksis di kalangan masyarakat, citra pesantren sebagai salah satu pilihan jenjang pendidikan selalu di-nomor-dua-kan. Setidaknya hal tersebut yang diakui Ketua GP Ansor Kota Bandung, Abdul Rozak. Namun, citra itu dianggap akan segera berubah seiring dengan resminya Ma’ruf Amin sebagai Wakil Presiden Indonesia periode 2019-2024.
“Ini mungkin rahasia umum, bahwa kelompok santri selalu dipinggirkan. Padahal, peran kaum santri mulai dari berdiri negara hingga saat ini sudah terbukti berjuang bersama-sama,” kata Abdul, saat dihubungi IDN Times pada Senin (21/10).
Ma’ruf adalah sosok yang menimba ilmu di lingkungan pesantren. Catatan perjalanan pendidikan Ma’ruf, lanjut Abdul, sedikit-banyak membantu memulihkan citra pesantren. “Hari ini kita menyambut gembira bagaimana Kyai Ma’ruf memegang kendali sebagai orang nomor dua di Indonesia,” ujar dia.
1. Pesantren jadi lembaga pendidikan sejajar
Abdul optimistis, cepat atau lambat eksistensi pesantren akan sejajar dengan lembaga pendidikan favorit misalnya seperti SMA dan STM. “Tidak lagi di-nomor-dua-kan, tetapi menjadi pendidikan (dengan gengsi) sejajar dengan lembaga umum lainnya,” tuturnya.
Lagian, lanjut Abdul, Ma’ruf pasti mengerti apa saja harapan santri di Indonesia tanpa perlu diminta oleh lembaga-lembaga pesantren. Ma’ruf dinilai akan memberi perhatian lebih kepada santri selama masa baktinya.