Kerugian Mati Listrik Massal Diprediksi Lebih dari Rp1 Triliun
Jawa sedikitnya memegang 75 persen perputaran uang nasional
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemadaman listrik dalam durasi waktu yang lama pada Minggu (4/8) berdampak pada terhambatnya kerja industri dan nilai transaksi di Pulau Jawa. Kerugian tersebut diprediksi mencapai lebih dari Rp1 triliun.
Menurut peneliti ekonomi Universitas Pasundan, Acuviarta Kartabi, Pulau Jawa sedikitnya memegang 75 persen perputaran uang secara nasional. “Maka itu, secara ekonomi (kerugian) ini tentu sangat besar, meski sampai sekarang belum ada angka pasti berapa kerugian secara kolektif dialami,” kata Acuviarta, kepada IDN Times Jabar lewat saluran telepon, Senin (5/8).
1. Hitungan kasar
Dalam satu hari, kata Acuviarta, perputaran uang nasional mencapai Rp35 triliun. "Itu angka minimal, ya," ujar dia. Maka, seandainya Pulau Jawa memegang 75 persen perputaran uang secara nasional, artinya perputaran uang yang hilang bisa berkisar di angka Rp26,25 triliun.
"Itu perhitungan kasar. Yang bisa dipastikan, bahwa secara kolektif kerugian bakal mencapai di atas Rp1 triliun," ujar Acuviarta.
PT. Perusahaan Listrik Negara (PLN) sendiri telah merilis bahwa kerugian mereka mencapai Rp90 miliar. Kerugian itu dihitung belum termasuk kalkulasi ganti rugi kepada masyarakat.