TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemiripan Kericuhan Mahasiswa dan May Day di Mata Polda Jabar

Kelompok anarko disebut sebagai dalang kerusuhan

IDN Times/Galih Persiana

Bandung, IDN Times - Kepolisian Daerah Jawa Barat menduga adanya provokasi yang menyebabkan kericuhan dalam aksi unjuk rasa mahasiswa Bandung pada Senin (24/9) di depan Gedung DPRD Jabar. Bagi polisi, ada kesamaan antara kerusuhan tersebut dengan kericuhan yang terjadi ketika buruh di Jawa Barat merayakan May Day pada 1 Mei 2019.

"Ciri-cirinya (provokatornya) sama dengan yang terjadi di May Day," kata Komisaris Besar Trunoyudo Wisnu Andiko, Kepala Bidang Hubungan Masyarakat Polda Jawa Barat, saat ditemui wartawan di Markas Polda Jabar.

1. Kesamaan May Day dan aksi mahasiswa Bandung

IDN Times/Galih Persiana

Menurut Trunoyudo, pada kegiatan May Day tahun ini, unjuk rasa buruh di Jawa Barat yang semula kondusif berubah jadi semrawut setelah adanya kelompok provokator. Kelompok itu ia sebut dengan julukan "anarko" (bukan dalam arti sebenarnya yang merujuk pada kelompok anti kapitalisme).

Hal yang sama terjadi ketika ribuan mahasiswa Bandung berunjuk rasa di depan Gedung DPRD Jawa Barat, Senin (23/9). Sekitar pukul 18.30 WIB, terjadi bentrokan berdarah di sana. Sebanyak 87 mahasiswa dan sembilan polisi luka-luka akibat kericuhan tersebut.

2. Ciri perilaku anarko

IDN Times/Galih Persiana

Polisi menyimpulkan adanya kelompok anarko lewat beberapa ciri yang terlihat. Di antaranya, kata Trunoyudo, ialah adanya pelemparan batu, vandalisme, juga ujaran provokasi.

"Provokasi yang cenderung membeturkan saudara-saudara kita, mahasiswa, dengan polisi yang bertugas. Ciri kelompok ini terus kita dalami, dan memang pernah terjadi pada saat sebelumnya (may day).

3. Polda Jabar mencari dalang kerusuhan

IDN Times/Galih Persiana

Sosok kelompok anarko, yang disebut sebagai dalang kerusuhan, saat ini tengah diburu Polda Jabar lewat penyelidikan sejak kemarin malam. Penyelidikan salah satunya dilakukan di tempat kejadian perkara, yakni di depan Gedung DPRD Jawa Barat.

"Setelah penyelidikan, kemudian tidak menutup kemungkinan kami akan melakukan proses penyidikan," tururnya.

Berita Terkini Lainnya