Indra Rudiansyah: Alumni ITB yang Jadi Peneliti Astrazeneca di Inggris
Dia pun menjelaskan kandungan dari Astrazeneca
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times – Astrazeneca merupakan salah satu merek vaksin COVID-19 yang umum diketahui masyarakat dunia, salah satunya Indonesia. Namun, tidak semua orang tahu jika sebenarnya ada pria asal Bandung yang berperan dalam pengembangan Astrazeneca, jauh sebelum vaksin tersebut dipakai masyarakat dunia.
Dialah Indra Rudiansyah, pria kelahiran Bandung, 1 September 1991 ini, merupakan alumnus Bioteknologi Institut Teknologi Bandung (ITB) angkatan 2009. Sejak 2018 hingga kini ia masih menempuh pendidikan di Jenner Institute, Nuffield Department of Clinical Medicine, University of Oxford.
Kini Indra menjadi salah seorang Warga Negara Indonesia yang ikut memberikan kontribusinya bagi pengembangan Astrazeneca yang ditukangi oleh para ahli di Oxford, Inggris. Bagaimana ia bisa berada di sana?
1. Mendaftar sebagai sumber daya yang diperlukan dalam pengembangan Astrazeneca
Indra mengatakan, pada awalnya Oxford menerima project pengembangan vaksin Astrazeneca. Singkat cerita, karena memerlukan banyak tenaga dan sumber daya manusia—karena dianggap sebagai proyek besar, para seniornya di Oxford membuka pendaftaran bagi mereka yang ingin menyumbangkan tenaga.
“Mereka membuka pendaftaran, dan saya mendaftar sesuai dengan keahlian yang dimiliki,” kata Indra, dalam sesi Bincang Media bersama Indra Rudiansyah & dr. Ursula Penny Putrikrislia dengan tema “Fakta Seputar Vaksin dan Upaya Menuju Kekebalan Komunal”, Kamis (29/7/2021).
Baca Juga: Sebanyak 14.500 Dosis Vaksin AstraZeneca Tiba di Sumut
Baca Juga: Hebat! Pemuda Pegawai BUMN Ikut Bikin Vaksin AstraZeneca
Baca Juga: Takut Efek Samping, Korea Utara Tolak Vaksin AstraZeneca dari COVAX