TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

700 Napi di Bandung Tak Ikut Mencoblos

Jumlah itu hampir separuh penghuni Lapas Kelas 1 Bandung

Ilustrasi narapidana. (IDN Times/Sukma Shakti)

Bandung, IDN Times – Tidak semua narapidana yang mendekam di berbagai Lembaga Permasyarakatan di Jawa Barat mau mengikuti Pemilihan Presiden (Pilpres) dan Pemilihan Legislatif (Pileg) 2019. Alasan utama mereka tak ikut mencoblos antara lain karena tidak mengikuti proses administrasi.

Seperti yang terjadi di Rutan Kelas 1 Bandung, Jalan Jakarta, Kota Bandung. Seperti diketahui, bagi narapidana, untuk mendapatkan hak mencoblos mesti mengantongi berbagai surat yang diterbitkan dari pemerintahan daerah sesuai domisilinya masing-masing. Sementara itu, tak semua keluarga narapidana mau menempuh proses tersebut.

1. Ada 1.500 narapidana di Rutan Kelas 1 Bandung

Dok. KBR.id

Kepada awak media, Alviantino, Kepala Pengamanan Rutan Kelas 1 Bandung, mengatakan jika lapasnya saat ini diisi oleh sekitar 1.500 narapidana. Dari total jumlah tersebut, terhitung sekitar 800 warga binaan yang kini telah mendapatkan hak mencoblos.

“Sudah final tidak ada tambahan lagi. Ya, kurang lebih setengahnya tidak mencoblos,” kata Alviantino, di kantornya, Senin (15/4).

2. Ada penambahan DPT dalam sepekan terakhir

Merdeka.com

Awalnya, kata Alvianto, hanya sekitar 500 narapidana Lapas Kelas 1 Bandung yang mau mengurus administrasi tersebut. Namun, sepekan terakhir sebelum Pilpres dan Pileg 2019 digelar pada 17 April, jumlah Daftar Pemilih Tetap (DPT) di lingkungan Lapas Kelas 1 Bandung bertambah.

“Ada penambahan sekitar 300 orang sepekan jelang pencoblosan,” tuturnya.

3. NIK yang tak valid

google

Selain karena tidak mengurus berbagai adminstrasi, beberapa narapidana tak memiliki hak mencoblos karena nomor induk kependudukan (NIK) yang tak valid. Dengan begitu, meski sebenarnya berniat memilih capres atau caleg, narapidana itu tidak mendapatkan hak suaranya.

“Permasalahannya yang tidak bisa mencoblos karena NIK-nya ada yang tidak valid. Sehingga mereka tidak bisa mencoblos," katanya.

Berita Terkini Lainnya