TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

YLKI Dukung Langkah KPAI dan Lentera Anak Terkait Audisi PB Djarum

Menpora seharusnya tidak mendukung audisi bersponsor rokok

IDN Times/PBSI

Bandung, IDN Times - Polemik audisi bulu tangkis yang dilakukan PB Djarum terus berlanjut. Meskipun, PB Djarum sudah memastikan tidak akan melanjutkan audisi untuk 2020, mendatang.

Tidak hanya KPAI , Yayasan Lembaga Konsumen Indonesia (YLKI) dan Lentera Anak Indonesia agar PT Djarum mendukung untuk menghentikan audisi tersebut.

Ketua Pengurus Harian YLKI Tulus Abadi mengatakan, apa yang dilakukan kedua lembaga ini bukanlah menghentikan audisi bulu tangkis, melainkan pelibatan logo merek rokok, dalam hal ini Djarum.

"Penggunaan logo tersebut selain tidak pantas juga melanggar regulasi yang ada, yakni PP No. 109/2012," ujar Tulus melalui siaran pers, Senin (9/9).

1. Logo rokok jangan dijadikan kedok

twitter.com/PBDjarum

Tulus menuturkan, apa pun alasannya logo Djarum yang kerap tersemat dalam audisi PB Djarum adalah sebuah brand image yang memperlihatkan adanya merek dagang rokok. Meskipun dalam hal ini kegiatan PB Djarum adalah sebuah audisi mencari bibit unggul dalam olah raga bulu tangkis, tapi jangan sampai kegiatan tersebut dijadikan kedok memperkenalkan produk rokok kepada masyarakat khususnya anak-anak.

"Di dalam praktik olah raga di level internasional, termasuk di dalam bulu tangkis, adalah terlarang melibatkan industri rokok, dalam bentuk apapun," ujar Tulus.

2. Kritisi langkah Menpora yang mendukung audisi dengan sponsor rokok

twitter.com/PBDjarum

Atas persoalan ini, Menteri Pemuda dan Olahraga (Menpora) Imam Nahrawi meminta agar audisi umum beasiswa bulu tangkis yang dilakukan oleh Djarum Foundation terus dilanjutkan. Melalui akun media sosial Instagram resminya, orang nomor satu di Kemenpora ini menilai audisi umum beasiswa bulu tangkis tersebut bukan eksploitasi anak. Menurut, Imam Nahrawi dunia olah raga membutuhkan dukungan sponsor.

Terkait dengan hal tersebut, YLKI pun memprotes langkah yang dilakukan Menpora Imam Nahrawi. Tulus menyebut, seharusnya Menpora tidak mendukung audisi olahraga yang disponsori oleh produk rokok.

"Sekali lagi, audisi untuk mencari bibit unggul di bidang bulu tangkis adalah hal yang sangat positif dan patut disponsori. Namun melibatkan industri rokok dan apalagi anak anak sebagai objeknya adalah tidak pantas dan melanggar regulasi," ujarnya.

3. KPAI mengaku tidak berniat hentikan audisi bulu tangkis

IDN Times/Margith Juita Damanik

Sementara itu, Ketua Komisi Perlindungan Anak (KPAI) Susanto mengatakan pihaknya tidak ada niat untuk menghentikan audisi bulu tangkis yang dilakukan PB Djarum.

Sebaliknya, pihaknya mendukung audisi dan pengembangan bakat dan minat anak di bidang bulu tangkis.

"Kami harap (audisi) terus berlanjut agar prestasi anak terus tumbuh dan membanggakan Indonesia ke depan," ujarnya.

Baca Juga: Menjaring Talenta Atlet Muda Bulu Tangkis, PB Djarum Tempuh Jalan Lain

Baca Juga: Isu Eksploitasi Anak, PB Djarum Resmi Hentikan Audisi Bulu Tangkis

Berita Terkini Lainnya