TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Khawatir Virus Corona, Disparbud Bandung: Acara KAA Tetap Digelar

Belum ada informasi resmi untuk menghentikan acara ini

IDN Times/Azzis Zulkhairil

Bandung, IDN Times - Pemerintah Kota Bandung sepertinya tetap menggelar Peringatan Konferensi Asia Afrika (KAA) ke-65 di tengah kasus wabah virus corona yang sedang terjadi di berbagai negara. Rencananya, Peringatan KAA yang dilakukan setiap tahun itu akan berlangsung di Kota Bandung pada 18 April 2020, mendatang.

Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan (Disparbud) Kota Bandung Kenny Dewi Kaniasari mengatakan, persiapan KAA ke-65 yang akan berlangsung sekitar sebulan lagi itu sudah dilakukan sejak tahun lalu. Karena itu, berbagai persiapan teknis telah dilakukan sematang mungkin.

"Kemarin kita juga sudah berkoordinasi dengan Kementerian Luar Negeri dan Kementerian Pariwisata, ini KAA akan tetap jalan," kata dia.

1. Menanti instruksi dari pemerintah pusat

instagram.com/jelajahbandung

Kenny menuturkan, sejauh ini belum ada arahan langsung dari pemerintah pusat termasuk kementerian untuk menghentikan peringatan KAA. Dengan demikian, persiapan apapun masih berjalan sesuai dengan rencana.

"Kita tidak khawatir karena koordinasi terus dilakukan. Kalau memang ada arahan (untuk tidak digelar) maka beda lagi," ujarnya.

2. Kunjungan wisatawan ke Bandung mulai berkurang

IDN Times/Azzis Zulkhairil

Menurut Kenny, saat ini kunjungan wisatawan ke Bandung baik dari dalam dan luar negeri memang menurun. Namun, untuk jumlah pastinya dia belum bisa membeberkan karena masih melakukan koordinasi dengan pihak angkasa pura di Bandara Husein Sastranegara.

"Terutama di sebulan terakhir, memang pasti ada dampaknya (wabah virus corona)," kata Kenny.

3. Industri pariwisata harus ikut berkampanye menangkal penyebaran virus corona

IDN Times/Debbie Sutrisno

Kenny mengatakan, kegiatan bersama manajemen dari perhotelan di Bandung dilakukan agar semua pihak bisa ikut berkampanye terkait dengan penanganan penyebaran virus corona.

Semua pemangku kebijakan diharap bisa satu frekuensi dalam menangkal rumor atau berita bohong (hoaks) karena ini membuat banyak orang panik termasuk wisatawan yang ingin berkunjung ke Bandung.

"Makannya peran dari industri pariwisata ini khususnya dalam melayani pengunjung atau wisatawan diharapkan lebih aktif. Kita juga harus memberikan informasi berdasarkan fakta yang lebih positif, bahwa bandung ini aman," ujar Kenny.

Berita Terkini Lainnya