SNI Diklaim Bisa Tambah Keuntungan UMKM
Pengajuan sertifikat kini lebih mudah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Jumlah pelaku usaha mikro, kecil, menengah (UMKM) di Jawa Barat terus meningkat. Penambahan jumlah tersebut diharapkan bisa mendongkrak perekonomian daeerah di tengah pagebluk COVID-19.
KLT Badan Standarisasi Nasional Jawa Barat, Anang Tri Setyo Utomo mengatakan, untuk menjadi sebuah negara yang berdaya saing, barang dan jasa yang dihasilkan harus memiliki standar dan punya mutu berkualitas.
Jika tidak, negara dengan produk tak terstandarisasi akan sulit dalam perekonomian karena barang dan jasa yang dihasilkan kalang saing dengan negara lain.
"Jadi untuk produsen termasuk UMKM harus bisa membuat barang yang berkualitas dan bermutu tinggi. Jangan hanya bikin sekadar barang saja," ujar Anang dalam webinar Pendaftaran Serifikasi Produk UMKM, Senin (6/12/2021).
1. Naik kelas dengan standarisasi
Mengutip apa yang disampaikan Presiden Habibie, Anang menuturkan bahwa standarisasi produk dan jasa memang tidak mudah. Namun, ketika pelaku usaha sudah mendapatkannya, berbagai keuntungan bisa diraup, termasuk menekan biaya dan kemudahan produk terserap pasar.
Selama ini banyak UMKM dalam negeri sulit bersaing dengan pelaku usaha besar untuk pemenuhan barang di Indonesia maupun untuk pasar ekspor. Padahal produk yang dihasilkan bisa jadi mirip dalam kegunannya.
"Nah dengan standarisasi ini UMKM bisa berdaya saing dengan industri besar yang selama ini sudah mapan. Harapannya UMKM pun bisa memperluas pangsa pasar setelah memenuhi regulasi dari pemerintah," ujar Anang.
Penjualan yang masif dan ke berbagai daerah nantinya bisa berdampak pada pendapatan yang bisa berlipat ganda. "Kalau memungkinkan UMKM ini usahanya bisa jadi kelas miliaran lah (pemasukannya)," kata dia.
Baca Juga: Obat-obatan dan Kosmetik Wajib Punya Sertifikasi Halal Mulai Hari Ini
Baca Juga: Apa Pentingnya Sertifikasi Halal? Ini Penjelasan Gubernur BI
Baca Juga: Kisah Pelaku UMKM Difabel Berbisnis dan Bangkit dari Pandemik Lewat Tokopedia