TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Setelah di Data, Polisi Mulai Pulangkan Remaja Pelaku Vandalisme

Mayoritas remaja di bawah 17 tahun

IDN Times/Debbie Sutrisno

Bandung, IDN Times - Kapolres Bandung, Kombes Irman Sugema, mengatakan, pihaknya mulai memulangkan sejumlah remaja yang diduga melakukan aksi vandalisme di sekitaran Monumen Perjuangan, Rabu(1/5). Pemulangan ini dilakukan setelah aparat kepolisian melakukan pendataan dan pemeriksaan atas kegiatan yang dilakukan pada saat peringatan Hari Buruh Internasional.

Namun, untuk jumlah remaja yang telah dipulangkan Irman belum mau menyebutkan secara detail. Pemulangan pun dilakukan setelah para remaja ini menghubungi orang tua atau kerabat masing-masing.

"Ya variatif (yang dipulangkan), karena masih pendataan," ujar Irman ditemui pada rapat pleno KPU Bandung, Kamis (2/5).

Meski telah dipulangkan para remaja ini tetap dipantau. Dan sewaktu-waktu pihak kepolisian pun bisa memanggil mereka untuk pemeriksaan lebih lanjut.

1. Waktu pemeriksaan di Mako Brimob tidak tentu

IDN Times/Debbie Sutrisno

Untuk jangka waktu pemeriksaan para remaja yang dilakukan di Mako Brimob, Jatinangor, Irman belum memastikan kapan seluruhnya rampung. Jika memang ada remaja yang diindikasi menjadi dalang atau terbukti melakukan aksi vandalisme, maka remaja tersebut bisa jadi lebih lama berada di sana.

Namun, jika remaja yang diperiksa tidak terbukti melakukan pengrusakan, kepolisian sudah pasti akan memulangkannya. "Ya nanti kita lihat juga, tergantung. Mungkin ada yang ikut-ikutan, atau ada yang 'bermain'. Sesuai dengan klasifikasi perbuatannya," papar Irman.

Untuk mengantisipasi para remaja ini melakukan aksi serupa, kepolisian juga telah melakukan pembinaan kepada para orang tua yang menjemput sehingga mereka bisa mengawasi gerak-gerik sang anak.

2. Mayoritas masih di bawah 17 tahun

IDN Times/Debbie Sutrisno

Dalam pendataan yang dilakukan terhadap ratusan remaja yang diamankan, kepolisian telah memfoto dan mendapatkan identitas mulai dari alamat hingga sekolah dan tempat pekerjaan. Dari data ini, kepolisian mendapati mayoritas remaja yang diduga melakukan pengrusakan di bawah 17 tahun. Mereka pun menyebut diri sebagai kelompok Anarcho dengan slogan gerakan ACAB.

Irman menuturkan, dalam aksi May Day, sebenarnya terdapat kelompok masyarakat yang mengatasnamakan GERAK (Gabungan Elemen Rakyat Anti Kolonial) yang telah mengajukan surat untuk menggelar aksi.

"Mereka menamakan itu, tapi mungkin ada unsur kelompok tertentu di dalamnya," papar Irman.

Baca Juga: Vandalisme di Cagar Budaya, Berbagai Komunitas di Malang Turun Tangan

Baca Juga: Pemkot Bandung Petakan Sekolah Pelajar yang Ikut Aksi Vandalisme

3. Petakan sekolah remaja yang ditangkap

IDN Times/Debbie Sutrisno

Pemerintah Kota Bandung sudah mendapat data mengenai alamat dan sekolah para pelajar yang mengikuti aksi vandalisme di sekitaran Monumen Perjuangan dan Jalan Cikapayang, Rabu (1/5). Dengan data tersebut, Pemerintah Kota (pemkot) akan segera memetakan asal sekolah pelaku vandalisme tersebut.

"Nanti dinas pendidikan akan coba mengecek, karena sudah terpetakan kemarin oleh Polrestabes dan Kodim itu sekolah-sekolah mana saja yang kemarin ikut terlibat," ujar Yana usai mengikuti pembukaan rapat pleno rekapitulasi KPU Bandung.

Berita Terkini Lainnya