Sepekan PPKM Darurat: Mobilitas Masyarakat di Bandung Belum Terkendali
Pemkot Bandung ajak warga kurangi mobiltas demi tekan COVID
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kota Bandung jadi salah satu daerah yang dianggap mobiltas warganya masih tinggi. Padahal, peraturan daerah sudah dikeluarkan agar para pekerja bisa lebih banyak melakukan aktivitas dari rumah selama Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) hingga 20 Juli 2021.
Wakil Wali Kota Yana Mulyana pun heran bukan kepalang. Dia tak habis pikir mengapa warga Bandung masih banyak melakukan pekerjaan di luar rumah. Sementara, segala hal sudah dilakukan untuk menekan mobilitas tersebut termasuk dengan penyekatan yang diperpanjang jamnya.
"Pengawasan yang mobilitas untuk pekerja terutama, (kecuali) kritikal dan esensial yah," ujar Yana, Senin (12/7/2021).
1. Jangan kucing-kucingan dengan aparat
Kunci untuk menekan penyebaran COVID-19 sehingga PPKM atau pengetatan lainnya bisa dikendorkan, adalah kepatuhan warga dalam menerapkan aturan di rumah saja untuk beberapa waktu ke depan. Jangan lagi ada perorangan atau perusahaan yang kucing-kucingan dengan aparat.
"Sekarang ada karyawan amsuk pas kepergok di pabrik bilangnya tamu. Jadi hayu (ayo) masyaraka ikut (terapkan PPKM)," papar Yana.
Jika protokol kesehatan selama PPKM tidak diterapkan maka bisa jadi kasus penyebaran virus corona masih tinggi. Ketika itu terjadi bisa jadi PPKM bisa diperpanjang oleh pemerintah pusat.
Baca Juga: 7 Langkah agar Kesehatan Mental Tetap Terjaga selama PPKM, Semangat!
Baca Juga: Kerja dari Rumah Malah Boros? Siasati dengan Cara-cara Ini