TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ridwan Kamil Minta Pemenuhan Oksigen untuk Rumah Sakit Terpenuhi

Jangan ada pasien COVID yang terkendala suplai oksigen

Ilustrasi tabung oksigen (IDN Times/Debbie Sutrisno)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil menginstruksikan PT Jasa Sarana, selaku badan usaha milik daerah agar terlibat dalam upaya membantu suplai oksigen ke sejumlah rumah sakit yang mengalami kondisi kritis ketersediaan.

Menurutnya, secara umum produksi oksigen di Jawa Barat terkendali. Meskipun ada kendala dalam persoalan data dan neraca kebutuhan serta kekurangan di sejumlah daerah.

“Sudah kami tugaskan BUMD Jasa Sarana melakukan manajemen suplai oksigen untuk rs di jabar. Sehingga kami punya data mana yang kelebihan dan kekurangan,” ujar Emil kepada wartawan, Jumat (2/7/2021).

1. Pemkot Bandung pastikan suplai oksigen aman

Seseorang dengan masalah pernapasan menerima bantuan oksigen secara gratis di dalam mobilnya di Gurudwara (kuil Sikh), saat mewabahnya virus corona (COVID-19), di Ghaziabad, India, Sabtu (24/4/2021). ANTARA FOTO/REUTERS/Danish Siddiqui

Terpisah, Wali Kota Bandung Oded M Danial mengatakan, dia sudah berkoordinasi dengan dinas kesehatan maupun dinas perdagangan dan perindustrian untuk memastikan suplai oksigen di masyarakat aman. Meskipun, beberapa hari terakhir, pasokan oksigen di Kota Bandung sempat terkendala karena sejumlah faktor.

"Oksigen kemarin sempat menghilang ini bukan karena lonjakan. Tapi suplai (dari pabrik) diprioritaskan dulu ke Jakarta karena lebih membutuhkan. Mudah-mudahan sudah lancar lagi. Insyaallah, hari ini oksigen aman," kata Oded.

Dia menyebut bahwa kebutuhan di Jakarta yang lebih banyak merupakan hal wajar karena jumlah kasus di sana pun tinggi dan pasien yang dirawat tidak sedikit.

2. Sempat ada kendala ketersediaan oksigen sehingga produksi tersendat

Ilustrasi tabung oksigen medis. (ANTARA FOTO/Aprillio Akbar).

Sementara itu, Direktur Utama PT Jasa Sarana Hanif Mantiq mengatakan memang sudah diminta membantu pemerintah provinsi membantu distribusi oksigen, memperlancar distribusi ke rumah sakit. Dari kajian awal, kebutuhan oksigen di sejumlah rumah sakit mengalami lonjakan karena meningkatnya pasien COVID-19.

Sementara produsen dan rantai pasok mengalami keterbatasan armada pengiriman. Selain itu ada produksi oksigen juga terkendala ketersediaan tabung oksigen hingga membuat pasokan tidak normal.

“Karena kendala ini pihak rumah sakit diminta melakukan pengiriman mandiri atau mengambil langsung, kita terlibat di sana. Kita membantu mengambil oksigen untuk dikirim ke rumah sakit. Apakah nanti kendala pengiriman oksigen ada di produsen, distributor, atau agen, kami menyesuaikan kondisi di lapangan saja,” kata Hanif.

Baca Juga: Gelar Doa Bersama, Walkot Oded: Kita Coba Membuka Pintu Langit 

Baca Juga: PPKM Darurat, Ridwan Kamil Hentikan 11 Proyek Strategis di Jabar

Berita Terkini Lainnya