PVBMG Sudah Beri Peringatan Sebelum Erupsi Semeru dari 2 Desember
Peringatan dini bisa meminimalisir timbulnya korban
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Erupsi Gunung Semeru meninggalkan duka. Data terakhir setidak ada 13 orang meninggal dunia, dan puluhan orang alami luka bakar
Kepala Pusat Vulkanologi Mitigasi Bencana Geologi (PVMBG), Kementerian ESDM, Andini menuturkan, sebelum letusan ini terjadi pada Sabtu (4/12/2021), pihaknya sudah memperkirakan adanya peningkatan aktivitas Semeru pada 1 dan 2 Desember 2021. Bahkan, peningkatan aktivitas Semeru tersebut telah disampaikan ke pemangku kebijakan di Jawa Timur, termasuk Gubernur dan Bupati Lumajang.
"Himbauan itu sudah kami sampaikan dari 2 Desember melalui WhatApss Grup (WAG). Bahkan kami sudah bersurat ke Gubernur Jatim," ujar Andini dalam konferensi pers di kantorny, Minggu (5/12/2021).
1. Kewaspadaan untuk warga hingga radius 5 Km
Dalam laporan PVMBG, Gunung Semeru mengeluarkan guguran awan panas dengan jarak luncur 4 kilometer (km) dari puncak atau 2 km dari ujung aliran lava ke arah tenggara (Besuk Kobokan), tetapi hingga saat ini sebaran dan jarak luncur detail belum dapat dipastikan.
Dengan adanya korban dalam radius 4 km, PVMBG belum bisa memastikan apakah masyarakat yang menjadi korban tidak mengikuti arahan PVMBG agar tidak beraktivitas dalam radius 1 km dari kawah/puncak Gunung Semeru, dan jarak 5 km arah bukaan kawah di sektor selatantenggara.
"Teman di lapangan masih melakukan pemeriksaan apakah awan panas ini sejauh yang kemarin (4 km), atau justru lebih jauh," kata Andini.
Menurutnya, PVMBG sudah melakukan pemetaan terkait dengan kemungkinan berbagai hal ketika Semeru meletus termasuk arah awan panas hingga lahar dingin yang mengalir lewat sungai.
Baca Juga: Gunung Semeru Erupsi, PVMBG: Masih Berstatus Waspada
Baca Juga: PVMBG: 3 Gunung Berapi di Indonesia Berstatus Siaga, 11 Lainnya Waspada