TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pria di Jabar Mulai Gandrungi Metode Kontrasepsi Vasektomi

Siap gak kalian buat ikut program KB ini?

Ilustrasi Vasektomi. instagram/dedemala01

Bandung, IDN Times - Untuk menekan angka kelahiran berbagai upaya dilakukan baik untuk wanita maupun pria. Saat ini mayoritas alat dan metode kontrasepsi dilakukan untuk wanita. Padahal untuk menjaga angka kelahiran tidak membeludak, metode kontrasepsi pun bisa dilakukan seorang pria.

Salah satu pilihan kontrasepsi yang saat ini mulai diminta pria di Jawa Barat adalah vasektomi. Vasektomi adalah operasi kecil (bedah minor) yang dilakukan untuk mencegah transportasi sperma pada testis dan penis. Vasektomi merupakan prosedur yang sangat efektif untuk mencegah terjadinya kehamilan karena bersifat permanen. Dalam kondisi normal, sperma diproduksi dalam testis.

Kepala Kepala Perwakilan Badan Kependudukan dan Keluarga Berencana Nasional (BKKBN) Jawa Barat Uung Kusmana mengatakan, dua metode kontrasepsi permanen, yaitu vasektomi untuk pria dan tubektomi untuk wanita memang mulai diminati. Namun, selama pandemik 2020 justru lebih banyak pria yang memiliki untuk ikut program keluarga berencana (KB) dengan metode vasektomi.

"Dari target 24 ribu ternyata yang ikut hingga November ada 34.884 orang. Ada pencapaian hingga 141 persen, ujar Uung, Sabtu (2/1/2021).

Sementara untuk metode tubektomi capaiannya belum terlalu bagus yakni 199.472 atau 65,23 persen dari target 305.395.

1. Ada syarat khusus untuk pria ikut metode ini

unsplash.com/Toa Heftiba

Menurutnya, vasektomi merupakan metode permanen yang berarti hampir 99 persen pria yang mengikuti KB ini tidak akan akan membuahi. Karena KB permanen, maka ada beberapa syarat yang harus dipenuhi sebelum mengikuti metode tersebut.

Pertama, keluarga pria yang ingin melakukan vasektomi minimal harus sudah memiliki tiga anak. Kemudian anak terakhir minimal sudah berumur lima tahun.

"Kemudian umurnya juga minimal sudah menginjak 30 tahun. Terus harus ada persetujuan dari istri karena ini kan dampaknya pada keluarga mereka," papar Uung.

Dari data yang didapat selama 2019, Kota Banjar menduduki jumlah pria yang mengikuti program vasektomi mencapai 524 (peserta aktif). Sedangkan daerah paling rendah ada di Kota Cirebon dengan 154 orang.

2. Baru 75,65 persen pasangan usia subur di Jabar ikut program KB

Pexels.com/Jasmine Carter

Dia menuturkan, hingga saat ini BKKBN Jabar terus berupaya memberikan informasi yang bisa mendorong pasangan usia subur untuk ikut dalam program KB. Namun berbagai kendala masih dihadapi sehingga presentase peserta KB aktif saat ini baru mencapai 75,65 persen.

"Untuk pasangan usia subur angkanya sekarang 9,7 juta dan baru 7,4 juta yang ikut," paparnya.

Menurutnya, di tengah pandemik COVID-19 ini akses pelayanan memang terganggu hampir 50 persen. Di sisi lain, Posyandu dan Puskesmas saat ini mulai dialihkan untuk penanganan COVID-19.

"Misalnya Puskesmas tutup pelayanan dan ditugaskan untuk membantu penanganan COVID-19. Posyandu juga ditutup karena kita menghindari adanya kerumunan dan kelompok di desa-desa juga ditutup untuk menghindari kerumunan," paparnya.

Baca Juga: Vasektomi MOP Sangat Diminati Pria di Sumut, Ini Alasannya

Baca Juga: 5 Tips Seks Aman Kalau Ingin Tunda Momongan, Gak Cuma Pakai Kondom!

Berita Terkini Lainnya