Perbanyak Testing COVID-19, Jangan Terpatok Arahan dari WHO
Kasus baru keterpaparan COVID-19 di Indonesia masih tinggi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah diminta lebih banyak melakukan pengetesan COVID-19. Semakin banyak pengetesan akan lebih baik untuk menentukan kebijakan yang dijalankan dalam meredam penyebaran virus corona.
Epidemolog dari Universita Padjadjaran Panji Fortuna menuturkan, pemerintah harus bisa melakukan tes lebih banyak dari arahan World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia. Di mana WHO meminta agar pengetesan minimal 1 persen dari jumlah penduduk.
"Saya rasa indikator WHO itu kan minimum, paling enggak harus segitu.Tapi kecukupannya tidak boleh sekedar dilihat dari indikator itu saja," ujar Panji ketika dihubungi akhir pekan kemarin.
1. Peningkatan kasus masih mungkin terjadi dengan adanya pelonggaran aktivitas
Menurut Panji saat ini ada kemungkinan jumlah orang terpapar COVID-19 masih lebih tinggi dibandingkan yang didata pemerintah. Hal itu disebabkan pengetesan yang belum optimal.
Kondisi tersebut juga bisa dikarenakan pemerintah daerah belum mengetahui secara pasti kondisi di daerahnya. Sehingga kemampuan dalam mengidentifikasi kurang dan berdampak pada kondisi penyebaran virus yang kian meluas.
"Maka tracing atau pelacakan juga harus ditingkatkan. Kalau memang perlu dibatasi lagi kegiatan dengan PSBB. Langkahnya bisa dengan melakukan kombinasi antara identifikasi dengan PSBB," ujar Panji.
Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Sebut Bandung Sudah Masuk Zona Merah