TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Perbanyak Testing COVID-19, Jangan Terpatok Arahan dari WHO

Kasus baru keterpaparan COVID-19 di Indonesia masih tinggi

Ilustrasi Swab Test. (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Bandung, IDN Times - Pemerintah baik di tingkat pusat dan daerah diminta lebih banyak melakukan pengetesan COVID-19. Semakin banyak pengetesan akan lebih baik untuk menentukan kebijakan yang dijalankan dalam meredam penyebaran virus corona.

Epidemolog dari Universita Padjadjaran Panji Fortuna menuturkan, pemerintah harus bisa melakukan tes lebih banyak dari arahan World Health Organization (WHO) atau Badan Kesehatan Dunia. Di mana WHO meminta agar pengetesan minimal 1 persen dari jumlah penduduk.

"Saya rasa indikator WHO itu kan minimum, paling enggak harus segitu.Tapi kecukupannya tidak boleh sekedar dilihat dari indikator itu saja," ujar Panji ketika dihubungi akhir pekan kemarin.

1. Peningkatan kasus masih mungkin terjadi dengan adanya pelonggaran aktivitas

ANTARA FOTO/Abriawan Abhe

Menurut Panji saat ini ada kemungkinan jumlah orang terpapar COVID-19 masih lebih tinggi dibandingkan yang didata pemerintah. Hal itu disebabkan pengetesan yang belum optimal.

Kondisi tersebut juga bisa dikarenakan pemerintah daerah belum mengetahui secara pasti kondisi di daerahnya. Sehingga kemampuan dalam mengidentifikasi kurang dan berdampak pada kondisi penyebaran virus yang kian meluas.

"Maka tracing atau pelacakan juga harus ditingkatkan. Kalau memang perlu dibatasi lagi kegiatan dengan PSBB. Langkahnya bisa dengan melakukan kombinasi antara identifikasi dengan PSBB," ujar Panji.

2. Lakukan analisa dengan cepat dan akurat

Ilustrasi Rapid Test Tim IDN Times (IDN Times/Herka Yanis)

Dia pun mengingatkan kepada pemerintah agar lebih cepat dalam menganalisa perkembangan kasus COVID-19. Ketika ada penambahan kasus di satu daerah, analisa harus cepat dilakukan dengan mencari sumber penyebaran tersebut.

"Kalau cepat ketemu dari mana ada penambahan dan faktornya bisa langsung direkomendasikan untuk penanganannya," ujar Panji.

3. Total kasus COVID-19 di Indonesia capai 497.668

Relawan Indonesia Bersatu Lawan COVID-19 melakukan tes cepat COVID-19 (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Satuan Tugas (Satgas) Penanganan COVID-19 melaporkan, 4.360 orang dinyatakan positif COVID-19 hari ini, Minggu (22/11/2020). Sehingga, total kasus COVID-19 di Tanah Air sudah mencapai 497.668.

Kasus harian COVID-19 di Ibu Kota masih bertahan di angka seribu. Bahkan, hari ini DKI Jakarta menyumbang 1.342 kasus baru. Selanjutnya menyusul Jawa Tengah 477 kasus, Jawa Barat 372 kasus, Jawa Timur 295 kasus, dan Sumatra Barat 229 kasus.

Baca Juga: Wakil Wali Kota Bandung Sebut Bandung Sudah Masuk Zona Merah 

Berita Terkini Lainnya