TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Pemprov Jabar Berencana Rapid Test Pemilih yang Ikut Pencoblosan

Jangan sampai Pilkada jadi klaster baru COVID-19

Simulasi Pilkada Serentak 2020 (ANTARA FOTO/Muhammad Iqbal)

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat berencana melakukan tes rapid kepada pemilih yang akan melakukan pencoblosan saat pemilihan kepala daerah (Pilkada) Serentak 9 Desember 2020, nanti. Hal ini disampaikan Wakil Gubernur Jawa Barat Uu Ruzhanul Ulum usai menggelar rapat koordinasi di Mapolda Jabar, Senin (30/11/2020).

Uu menuturkan, rencana ini baru masukan dari sejumlah pihak dalam rapat koordinasi. Harapannya pengetesan tersebut bisa meminimalisir penyebaran virus corona dari satu pemilih kepada pemilih lainnya.

"Jadi yang ke TPS ini ketika datang harus rapid dulu. Tapi memang tidak semuanya ikut tes," ujar Uu.

1. Mereka yang dites rapid untuk warga 40 tahun ke atas

IDN Times/Istimewa

Untuk yang melaksanakan tes rapid nantinya kemungkinan hanya pemilih dengan umur 40 tahun ke atas. Selama ini warga dengan rentang umur di atas 40 lebih mudah terpapar COVID-19.

"Kalau yang agak di bawah (40 tahun) itu agak tangguh (dari virus corona)," papar Uu.

2. Ada tiga daerah di Jabar yang masuk zona merah dan akan laksanakan pilkada

Sejumlah Penerima Manfaat (Penyandang Disabilitas Fisik) dan pegawai Balai Besar Rehabilitasi Sosial Penyandang Disabilitas Fisik (BBRSPDF) Prof. Dr. Soeharso Surakarta memproduksi masker kain di Solo, Jawa Tengah, Senin (6/4/2020). Balai tersebut terus memproduksi masker kain untuk dibagikan secara gratis kepada masyarakat sebagai upaya antisipasi penyebaran COVID-19 (ANTARA FOTO/Maulana Surya)

Saat ini sudah ada tiga daerah di Jabar yang akan menggelar Pilkada tapi masuk dalam zona merah penyebaran COVID-19, yaitu Kabupaten Tasikmalaya, Kabupaten Bandung, dan Kabupaten Karawang. Selain tiga daerah ini, ada empat kabupaten/kota lain yang juga masuk dalam zona merah tapi tidak menggelar Pilkada Serentak.

Karena ditakutkan akan meningkatnya kasus serupa di daerah lain yang menggelar Pilkada, maka Pemprov Jabar akan mengkaji ulang agar bisa diselenggarakan tes rapid kepada pemilih.

"Kita khawatir Pilkada ini bisa menjadi klaster baru," kata Uu.

3. Jokowi sebut penanganan COVID-19 di Indonesia memburuk

Ilustrasi swab test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Presiden Joko "Jokowi" Widodo tampak geram mengetahui bahwa kasus COVID-19 dalam beberapa hari ini justru meningkat pesat. Hal itu terlihat dalam rapat terbatas bersama Komite Penanganan COVID-19 dan Pemulihan Ekonomi Nasional (KPCPEN). 

"Ini semuanya memburuk, semuanya. Karena adanya tadi, kasus yang memang meningkat lebih banyak di minggu-minggu kemarin," kata Jokowi seperti disiarkan langsung di channel YouTube Sekretariat Presiden, Senin (30/11/2020).

Berita Terkini Lainnya