TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Libur Panjang, Kasus COVID-19 di Jawa Barat Naik Signifikan!

Kenaikan kasus bisa berlanjut usai Natal dan tahun baru

Ilustrasi perawatan pasien COVID-19 (ANTARA FOTO/Oky Lukmansyah)

Bandung, IDN Times - Kasus baru pasien positif virus corona di Indonesia kembali menembus rekor. Salah satu penyumbang kenaikan kasus baru itu berasal dari Provinsi Jawa Barat. Per Jumat (13/11/2020), kasus baru di Provinsi Jawa Barat mencapai 801 orang.

Berdasarkan data laman Pikobar.jabarprov.go.id, Sabtu (14/11/2020), angka kasus di Jabar naik cukup signifikan dalam lima hari terakhir. Pada Senin (9/11/2020), kasus baru sebenarnya sempat turun ke angka 330.

Namun, pada Selasa(10/11/2020), kasus baru melonjak naik ke angka 748 orang terpapar COVID-19. Angka kasus kembali turun pada Rabu(11/11/2020) menjadi 668.

Sayangnya, dua hari kemudian yakni pada Kamis(12/11/2020) dan Jumat(13/11/2020), kasus baru pasien positif COVID-19 kembali melonjak dengan masing-masing mencapai 733 dan 801 kasus baru.

Baca Juga: Kasus Corona Naik, Ruang Isolasi Penuh, Begini Respons Walkot Bandung

1. 43.373 orang di Jabar telah terpapar virus corona

Ilustrasi Swab Test (ANTARA FOTO/Muhammad Adimaja)

Dengan penambahan kasus tersebut, maka total orang terpapar virus corona jenis baru ini di Jabar telah mencapai 43.373. Dari angka tersebut sudah ada 32.429 orang sembuh, sedangkan 10.142 orang masih menjalani isolasi atau perawatan secara mandiri.

Sementara untuk pasien meninggal akibat virus ini ada 802 orang. Naik tujuh orang dari hari sebelumnya.

Baca Juga: Kasus Corona Naik, Ruang Isolasi Penuh, Begini Respons Walkot Bandung

2. Libur penjang jadi faktor kenaikan kasus ini

Ilustrasi ontang-anting Dufan, Jakarta (ANTARA FOTO/Nova Wahyudi)

Gubernur Jabar Ridwan Kamil tidak menampik adanya kenaikan kasus tersebut. Menurutnya, aktivitas masyarakat pada libur panjang yang banyak berwisata ke berbagai daerah di Jabar jadi penyebab.

Kenaikan kasus setelah libur logis sebagai konsekuensi aktivitas warga. Tapi, menurutnya, yang patut disyukuri penting terjadi penurunan tren. Provinsi dengan banyak destinasi wisata seperti Jabar memang berisiko ada kenaikan kasus COVID-19 terutama di masa libur panjang.

“Dan memang risiko tinggi ada di kita karena penerbangan orang jarang. Sekarang orang berwisata naik sepeda motor atau mobil, dan orang Jakarta mayoritas larinya ke Jabar,” ujar Emil.

Baca Juga: Satgas COVID-19 Sebut Masih Banyak Warga Tak Percaya COVID-19

Berita Terkini Lainnya