Kesulitan Internet Alasan Pemprov Jabar Keukeuh Buka Sekolah Tatap Muka
Jangan sampai siswa tidak bisa belajar karena susah akses
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Dinas Pendidikan Provinsi Jawa Barat tengah melakukan verifikasi terhadap daerah tingkat kecamatan di zona hijau yang bisa melaksanakan pendidikan tatap muka. Ketika sekolah sudah siap menerapkan protokol kesehatan maka sekolah tatap muka di tengah pandemik COVID-19 bisa dilakukan.
Kepala Disdik Jabar Dedi Sopandi mengatakan, sedang fokus melakukan verifikasi kecamatan mana saja yang masuk dalam zona hijau di setiap kabupaten/kota. Nantinya, sekolah yang ada di kecamatan tersebut pun akan dicek kembali apakah fasilitas yang disiapkan bisa menunjang sekolah tatap muka atau tidak.
“Kami tetap ke objeknya, (Sekolah yanng berada) di kecamatan yang zona hijau. Artinya, kalau misalkan kabupaten/kota zona kuning, tidak semua yang di kuning itu harus tatap muka,” kata Dedi dihubungi akhir pekan kemarin.
1. Banyak daerah alami blanskpot sehingga susah untuk sekolah jarak jauh
Disdik Jabar pun menambah indikator sekolah yang diutamakan untuk dibuka. Selain berada di kecamatan zona hijau, sekolah tersebut tidak memiliki konektivitas internet yang maksimal.
Ini masuk dalam 11 indikator yang menjadi alasan sebuah daerah bisa membuka sekolah tatap muka. "Jadi ada 11 alasan termasuk infrastruktur. Termasuk dengan izin orang tua," ujar Dedi.
Yang paling harus diperhatikan sebenarnya adalah kemudahan akses internet. Sebab sekolah jarak jauh sangat membutuhkan internet. Ketika di daerah rumah siswa tidak ada maka akan kesulitan melakukan sekolah tersebut.
"Ada beberapa juga siswa yang tidak punya fasilitas daring. Itu yang kami utamakan,” kata dia.