Kenali Risiko Saat Berenang di Sungai, Jangan Sampai Terbawa Arus
Selalu persiapkan diri sebelum bermain di air
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Sepekan ke belakang masyarakat Indonesia khususnya Jawa Barat sedang berduka atas kejadian hanyutnya anak sulung Gubernur Ridwan Kamil, Emmeril Kahn Mumtadz. Eril, sapaan akrabnya, hanyut ketika berenang di Suangai Aare, Bern, Swiss.
Dosen dan pengajar renang di Program Studi Ilmu Kelautan Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Padjadjaran Syawaludin Alisyahbana Harahap mengatakan, berenang di sungai merupakan aktivitas alam bebas yang menyenangkan. Kendati demikian, ada banyak bahaya mengancam yang mesti diwaspadai saat berenang di sungai.
Berenang di perairan terbuka (opened waters) seperti laut, danau/waduk, hingga sungai memiliki risiko lebih besar dibandingkan berenang di perairan terbatas (confined waters) seperti di kolam.
“Kita mungkin tidak mengetahui banyak informasi tentang situasi dan kondisinya, dan bisa terjadi perubahan kondisi yang tiba-tiba,” kata Syawal dikutip IDN Times dari laman Unpad.ac.id, Selasa (31/5/2022).
1. Ada dua faktor risiko yang wajib diketahui saat berenang di sungai
Menurutnya, ada dua faktor risiko yang wajib diketahui saat berenang di sungai. Risiko pertama berasal dari faktor alam, seperti adanya arus, kedalaman sungai yang tidak diketahui, kualitas air yang mungkin saja mengandung cemaran, hingga adanya biota (tumbuhan dan hewan) yang berbahaya.
Risiko kedua berasal dari kondisi manusianya, seperti tingkat keterampilan renang, daya tahan tubuh/fisik, hingga faktor kewaspadaan.
"Salah satu risiko yang kerap terjadi saat berenang di sungai adalah adanya arus yang tiba-tiba deras. Satu di antara penyebabnya adalah terjadinya hujan di area hulu yang menyebabkan air sungai menjadi meluap dan bergerak menuju hilir," kata dia.