TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kemenkopolhukam: Usut Tuntas Pembunuhan Purnawirawan TNI di Lembang

Tidak ada rekayasa apapun dalam kasus ini

Ilustrasi penikaman (IDN Times/Reza Iqbal Ghafari)

Bandung, IDN Times - Kementerian Politik Hukum dan Ham (Kemenpolhukam) meminta kasus pembunuhan purnawirawan TNI di Lembang, Kabupaten Bandung dapat diselesaikan secara terbuka dan profesional.

Hal ini setelah Kemenpolhukam melakukan pertemuan dengan perwakilan dari Polda Jabar, Kodam III Siliwangi, dan Pengurus Pusat Persatuan Purnawirawan TNI AD (PPAD) di Mapolda Jabar, Jumat (19/8/2022). Pertemuan ini dalam rangka gelar perkara kasus pembunuhan seorang purnawirawan TNI AD di Lembang, Kabupaten Bandung.

Pelaksana tugas (Plt) Sekretaris Jenderal Kemenpolhukam Arif Mustofa mengatakan, semua pihak sepakat menyelesaikan kasus ini secara terbuka dan profesional. Perwakilan dari masing-masing kesatuan bekerja sama untuk memastikan persoalan ini sesuai dengan proses hukum yang berlaku.

"Polda membuka sepenuhnya kalau ada yang menanyakan, demikian juga dengan pihak dari Kodam III Siliwangi. Juga untuk menanyakan langsung ke pihak keluarga untuk klarifikasi dipersilakan," kata Arif dalam konferensi pers.

1. Jangan ada narasi aparat menutupi kasus ini

pribadi

Menurutnya, saat ini ada beberapa informasi palsu yang beredar di media sosial bahwa petugas menutupi kasus ini dan berharap keluarga tersangka dan pelaku damai. Namun, semua itu tidak benar.

Setelah menghadiri pemaparan perkara dari Direktorat Reserse Kriminal Umum, menurutnya fakta-fakta di lapangan dan keterangan para saksi sudah disampaikan dengan apa adanya.

Menurutnya aksi pembunuhan yang dilakukan oleh tersangka berinisial HH itu, terjadi secara spontan. Walaupun, menurutnya pihak kepolisian masih perlu mendalami beberapa kemungkinan adanya pidana lain dalam kasus tersebut.

"Kami sampaikan hal-hal yang bisa didalami oleh Polda, untuk didalami, Pomdam dan PAD akan terus mengawal," kata dia.

2. Masyarakat jangan terprovokasi

Ilustrasi hoaks (IDN Times/Sukma Shakti)

Ia pun meminta kepada masyarakat agar tidak terprovokasi oleh informasi-informasi yang tidak bisa dipertanggungjawabkan. Dia memastikan dalam kasus ini tidak ada konflik antar institusi.

"Karena tadi ada informasi sepihak, katanya keluarga didekati oleh pihak tertentu untuk menerima (pemberian), ternyata tidak seperti itu," kata Arif.

Berita Terkini Lainnya