Kekurangan APD, Sejumlah Klinik Lakukan Konsultasi Secara Online
Puskesmas hingga klinik pun saat ini membutuhkan bantuan APD
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Sejumlah klinik kesehatan di Kota Bandung menerapkan sistem telemedicine kepada pasien sebelum datang untuk berobat. Hal ini terpaksa dilakukan karena pelayanan kesehatan di tingkat pertama mulai kekurangan Alat Pelindung Diri (APD).
Selain itu, sistem yang diperbolehkan BPJS Kesehatan ini juga dinilai baik untuk menghindari terjadinya infeksi virus corona.
AR, Manajer salah satu klinik kesehatan yang menjadi fasilitas kesehatan tingkat I menuturkan, sulitnya mendapat APD memang bukan hanya dirasakan rumah sakit besar saja. Klinik dan puskesmas pun sekarang kondisinya sama.
Pada saat situasi seperti ini APD harus digunakan oleh tenaga medis saat memeriksa pasien dengan keluhan apapun termasuk mereka yang batuk dan flu.
"Karena kurang APD jadi kita coba terapkan sistem telemedicine. Pasien bisa berkonsultasi terlebih dahulu sebelum datang ke klinik," ujar AR ketika dihubungi IDN Times, Selasa (7/4).
1. Cara ini dilakukan sesuai imbauan dari BPJS Kesehatan
AR menuturkan, sistem telemedicine sebenarnya tidak diperbolehkan dalam undang-undang (UU) kesehatan. Namun, saat ini BPJS Kesehatan telah menginstruksikan seluruh fasilitas kesehatan khususnya Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama (FKTP) untuk mengoptimalkan pemanfaatan sistem antrean secara daring atau melakukan pengaturan antrean pelayanan (bagi yang belum melaksanakan sistem antrean daring) termasuk untuk pelayanan gigi di FKTP, sehingga tidak terjadi penumpukan pasien di FKTP.
"BPJS meminta kita memanfaatkan aplikasi mobile JKN untuk konsultasi. Jadi ini juga membantu untuk physical distancing atau jaga jarak," ujarnya.
Karena memang seharusnya tidak diperbolehkan, maka cara telemedicine seperti ini jangan dilakukan secara terus menerus. Artinya sistem ini dijalankan karena keadaan sekarang kurang memungkinkan untuk pasien bertumpuk di klinik kesehatan.
Baca Juga: Tangkal COVID-19, Siswa SMK di Jatim Didorong untuk Kreatif Bikin APD
Baca Juga: Peserta Diklat BLK Dikerahkan Jahit APD Tenaga Medis COVID-19