TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Kasus COVID-19 Melonjak, Ridwan Kamil Segera Evaluasi PTM di Jabar

Kasus baru mulai bermunculan kembali di banyak daerah

PTM hari pertama di SDN 1 Mrjayan, Madiun. (Istimewa)

Bandung, IDN Times - Gubernur Jawa Barat Ridwan Kamil memastikan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di seluruh wilayah Jabar sedang dievaluasi. Hal ini mengingat naiknya kasus COVID-19 di sejumlah daerah.

Namun, Emil enggan gegabah dan selalu mengambil keputusan dengan terukur berdasarkan data. "Omicron lagi naik maka mayoritas PTM sedang dievaluasi," ujarnya melalui siaran pers, Jumat (4/2/2022).

Dia sudah memerintahkan setiap kabupaten/ kota untuk mengkaji PTM di daerahnya masing-masing, terutama memantau penularan di lingkungan sekolah. Seperti di Kota Bogor yang sudah diizinkan menghentikan PTM sementara waktu karena penularan cukup tinggi.

"Sebagian sudah ditunda sambil menunggu perkembangan kasus karena kita ngambil keputusan itu selalu terukur berdasarkan data," kata Kang Emil.

1. Kemungkinan besar ada perubahan aturan PTM

Siswa mengikuti Pembelajaran Tatap Muka (PTM) di SDN 08 Kenari jakarta, Senin (3/1/2022). Pemerintah Provinsi (Pemprov) DKI Jakarta resmi menerapkan Pembelajaran Tatap Muka (PTM) dengan kapasitas 100 persen di seluruh sekolah dengan protokol kesehatan yang ketat (ANTARA FOTO/Akbar Nugroho Gumay)

Saat ini lonjakan kasus COVID-19 masih didominasi di wilayah aglomerasi Bodebek dan Bandung Raya yang masih menjadi episentrum. Oleh karena itu, kata Kang Emil, penanganan akan lebih difokuskan di wilayah tersebut.

"Itu berulang-ulang, dari dulu COVID-19 ngumpulnya disitu," ucapnya.

Maka kemungkinan besar, lanjutnya, perubahan kebijakan akan terjadi di wilayah Bodebek dan Bandung Raya, termasuk keputusan PTM di sekolah.

"Kemungkinan besar perubahan kebijakan mayoritas di wilayah itu," sebut Kang Emil.

Baca Juga: Gelar PTM, 13 Siswa dan 1 Guru di Bandung Terpapar COVID-19

2. Di Bandung sudah ada 5 sekolah dihentikan PTM-nya

Ilustrasi pembelajaran tatap muka (PTM) di sekolah dasar. (ANTARA FOTO/Fransisco Carolio)

Sebelumnya, Kepala Bidang Pengembangan Pendidikan Sekolah Dadar (PPSD) Dinas Pendidikan Kota Bandung, Bambang Ariyanto mengungkapkan, setelah melakukan tes acak sekitar 2.488 warga sekolah  terdapat 13 orang terkonfirmasi positif covid-19. Dari jumlah tersebut di antaranya yaitu 12 siswa dan seorang guru. 

Atas hal itu ia mengaku terus melakukan evaluasi bersama dinas terkait soal Pembelajaran Tatap Muka tersebut.  "Terkonfirmasi positif itu 12 siswa dan 1 guru. Masih isoman," kata Bambang.

Dari hasil surveilans selama Januari, positifty rate di satu sekolah dan 4 rombongan belajar itu melebihi 5 persen. 

"Satu (sekolah) ditutup 15 hari dan 4 sekolah ditutup rombongan belajarnya (kelas). Untuk jenjangnya satuan pendidikan SD dan SMP," kata Bambang. 

Baca Juga: Kasus COVID Melonjak, KPAI Usul Supaya PTM Harus Dapat Izin Orang Tua

Baca Juga: Pemkot Bandung Belum Hentikan PTM 100 Persen di Tengah Lonjakan Corona

Berita Terkini Lainnya