Jualan Onderdil Sepeda, Pedagang Ini Bisa Raup Untung Rp8 Juta Sehari
Pindah profesi aja apa kita jualan sepeda?
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Kegiatan bersepeda saat ini menjadi hal baru di kalangan masyarakat di kala pandemik COVID-19. Olahraga dengan mengayuh sepeda bukan hanya digandrungi remaja dan orang tua saja, tapi anak-anak pun sekarang makin banyak yang menggunakannya.
Keinginan bersepeda baik untuk keseharian maupun sekedar olahraga memberikan dampak positif untuk para penjual sepeda termasuk bengkel sepeda. Selain membeli sepeda baru, tak sedikit masysarakat yang kemudian mengeluarkan sepedanya kembali setelah lama disimpan di gudang rumah.
Kurniadi, salah satu pemilik bengkel sepeda di Jalan Kosambi, Bandung, mengatakan, peningkatan pembelian sepeda maupun mereka yang memperbaiki sepedanya memang meningkat dratis. Khususnya satu bulan ke belakang setelah perayaan Idul Fitri dan ketika pemerintah mulai melonggarkan aturan dalam pembatasan sosial berskala besar (PSBB).
"Banyak yang nyari onderdil sepeda, mulai dari velk, rantai, hingga perintilan sepeda-sepeda tua," kata dia.
1. Omzet berjualan onderdil naik berkali-kali lipat
Menurut Kurniadi, penjualan sepeda sebenarnya tidak berbeda dengan produk lain di mana ada naik turun pendapatan. Namun, dalam di tengah pandemik ini orang memang banyak mengincar sepeda karena dianggap menjadi alat olahraga paling memungkinkan dan nyaman.
Dia menyebut, dalam sehari penjualan onderdil dan sepeda bisa mencapai Rp8 juta. Angka ini besar jika dibandingkan sebelum ada pandemik COVID-19.
"Naiknya bisa dua sampai tiga kali lipat dari harian sebelum ada corona. Lumayan lah ini," kata dia.
Namun, dia tidak menampik bahwa bisnis ini bisa turun kembali saat penerapan PSBB dan virus hilang dari Indonesia.
Baca Juga: Harga Sepeda Lipat Termahal di Dunia, Brompton dan 4 Merek Ini Juaranya