TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Investor Bakal Dapat Diskon Pajak Jika Berikan Pelatihan pada Siswa

Pelatihan dari industri penting menunjang keahlian SDM

IDN Times/Daruwaskita

Bandung, IDN Times - Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjanjikan potongan pajak besar bagi investor jika mampu memberikan pelatihan atau magang di dunia pendidikan khususnya para siswa di tingkat Sekolah Menengah Atas (SMA/SMK). 

Program potongan pajak yang disediakan pemerintah tersebut sebagai salah satu upaya dalam peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (SDM) di tingkat sekolah menengah atas (SMA/SMK). 

Gubernur Jawa Barat (Jabar) Ridwan Kamil melalui skema kerja sama antara perusahaan dan SMA/SMK, berjanji bakal memberikan diskon alias memangkas besaran pajak bagi perusahaan yang berinvestasi di wilayah Jabar sesuai dengan peraturan.

"Maka barang siapa (perusahaan) yang menyediakan sarana pendidikan, pelatihan kerja, hingga sarana kesehatan, akan mendapat keringanan pajak," kata Emil saat menghadiri West Java Outlook Seminar bersama para investor Jepang di Menara Astra, Jakarta Pusat, melalui siaran pers yang diterima IDN Times, Rabu (18/9) .

1. Potongan pajak lebih besar asal perusahaan punya layanan RnD

Dok.IDN Times/Istimewa

Emil menambahkan, potongan pajak akan semakin besar bagi perusahaan yang menyediakan layanan Research and Development (R&D) atau penelitian dan pengembangan yang memberikan sumbangsih bagi kesejahteraan masyarakat dan kemajuan bangsa.

"Kenapa penting? Untuk menekan angka pengangguran. Sebab setelah dibedah, banyak yang bekerja di perusahaan yang beroperasi di Jawa Barat, ternyata bukan orang Jawa Barat," katanya.

Di sisi lain, dia pun meminta agar perusahaan perusahaan mempekerjakan dulu warga sekitar. Jika keahlian warga belum mumpuni, maka perusahaan diimbau menyediakan pendidikan dan pelatihan.

"Sebagai gantinya kami beri potongan pajak," ungkap Ridwan.

2. Pemprov Jabar siap buka peluang investasi selebar-lebarnya

Dok.IDN Times/Istimewa

Soal peluang investasi di Jabar, Emil, sapaan akrabnya, menjamin pihaknya akan membuka pintu selebar-lebarnya, terutama untuk industri manufaktur dan industri yang berkaitan dengan teknologi 4.0. Selain itu, Pemprov Jabar juga terus berupaya mendorong laju ekonomi inklusif.

Pola ekonomi kerakyatan tersebut diupayakan sesuai visi Jabar Juara Lahir dan Batin lewat sejumlah program, di antaranya One Village One Company (OVOC) dan One Pesantren One Product (OPOP). Perusahaan pun bisa turut berpartisipasi pada program-program Pemprov Jabar. Misalnya melalui OVOC, perusahaan bisa memesan suatu produk yang akan dikerjakan oleh satu desa di Jabar.

Selain memberdayakan masyarakat, Emil berujar bahwa partisipasi tersebut bisa mengurangi kesenjangan ekonomi antara masyarakat perkotaan dan perdesaan di Jabar sehingga menekan perpindahan warga desa ke kota.

"Misalnya pabrik mobil, membutuhkan lap mobil. Nanti kita gerakan sebuah desa di Jabar untuk memproduksi lap mobil, jadi perusahaan untung, rakyat pun turut diberdayakan," tutur Emil.

Saat ini ketimpangan desa-kota masih menjadi persoalan yang belum dituntaskan. Hal yang ditakutkan adalah ketika ekonomi di desa tidak berkembang, mereka akan mudah marah yang kemudian bisa mengacu pada rasa benci dan radikalisme.

Berita Terkini Lainnya