TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Ini Tahapan Uji Klinis Vaksin COVID-19 yang Didatangkan dari Tiongkok

Pemberian vaksin diberikan kepada mereka yang sehat

ilustrasi penyuntikan vaksin (IDN Times/Arief Rahmat)

Bandung, IDN Times - Fakultas Kedokteran Universitas Padjadjaran (Unpad) menjadi salah satu tempat yang akan menguji klinis vaksin COVID-19 yang didatangkan dari perusahaan farmasi di Tiongkok. Rencananya uji klinis ini baru mulai dilakukan pada 3 Agustus 2020, mendatang.

Ketua tim riset FK Unpad Prof. Kusnandi menuturkan, akan ada 1.620 relawan di Kota Bandung sesuai prosedur yang bakal menjadi relawan dalam uji klinis vaksin. Relawan tersebut merupakan orang sehat yang sudah dicek kondisi tubuhnya. Bukan mereka yang sedang terpapar COVID-19 maupun telah sembuh dari penyakit ini.

"Penyuntikkan akan dilakukan sebanyak dua kali per 14 hari. Secara berkala, tim akan melakukan pengawasan dan pemeriksaan terhadap setiap relawan. Pemantauan relawan dilakukan selama tujuh sampai delapan bulan," ujar Kusnandi ketika dihubungi, Senin (21/7/2020) sore.

1. Relawan ini akan dipantau oleh dokter dan diberi asuransi kesehatan

www.unpad.ac.id

Guru Besar Ilmu Kesehatan Anak FK Unpad ini menjelaskan, pengembangan vaksin COVID-19 memiliki jalan panjang. Pengembangan bahan vaksin diambil dari virus yang sudah dimatikan. Metode ini dipandang lebih murah dan mudah dibandingkan dengan pengembangan vaksin dari dinding virus atau RNA-nya.

Setelah ditemukan, vaksin tidak serta merta langsung diujicobakan ke manusia. Tahap pertama yang dilakukan adalah menguji vaksin ke tubuh hewan. Apabila hewan berada dalam kondisi tubuh yang stabil dan stabil, maka vaksin boleh diuji coba pada manusia.

"Tahap uji klinis ke manusia terdiri dari tiga fase. Fase pertama, kata Prof. Kusnandi, diujikan kepada 100 orang dewasa. Jika dinyatakan aman, uji coba masuk kepada fase kedua, yaitu uji coba kepada minimal 400 orang," ujarnya dikutip dari laman Unpad.ac.id.

3. Untuk fase 3 uji coba akan dilakukan di banyak lokasi

Ilustrasi Puskesmas. (IDN Times/Ervan Masbanjar)

Setelah kembali berhasil, uji coba selanjutnya masuk ke fase 3, yaitu dengan jumlah relawan mencapai ribuan orang. Saat ini, uji klinis di Kota Bandung merupakan pengujian pada fase 3.

Uji coba tidak bisa dilakukan hanya pada satu sentra pengujian, tetapi harus dilakukan di banyak lokasi.

"Karena itu, uji klinis vaksin COVID-19 ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara di dunia termasuk di kawasan Afrika, Tiongkok, dan Amerika Selatan," kata dia

Hasil uji coba di fase 3 hasilnya harus sama.Kalau hasilnya tidak sama (di setiap negara), vaksin tidak boleh dijual.

3. Hasil uji vaksin di semua negara harus sama

Ilustrasi Penyuntikan Vaksin (ANTARA FOTO/AAP Image/David Mariuz via REUTERS)

Setelah kembali berhasil, uji coba selanjutnya masuk ke fase 3, yaitu dengan jumlah relawan mencapai ribuan orang. Saat ini, uji klinis di Kota Bandung merupakan pengujian pada fase 3.

Uji coba tidak bisa dilakukan hanya pada satu sentra pengujian, tetapi harus dilakukan di banyak lokasi.

"Karena itu, uji klinis vaksin Covid-19 ini tidak hanya dilakukan di Indonesia, tetapi juga di sejumlah negara di dunia termasuk di kawasan Afrika, Tiongkok, dan Amerika Selatan," kata dia

Hasil uji coba di fase 3 hasilnya harus sama.Kalau hasilnya tidak sama di setiap negara, vaksin tidak boleh dijual.

Baca Juga: Biofarma Mulai Uji Klinis Calon Vaksin COVID-19 pada 3 Agustus 2020 

Berita Terkini Lainnya