Harga Anjlok, Petani Cabai Berharap Segera Dapat Bantuan Sosial
Hingga sekarang petani belum dapat bansos dari pemerintah
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Cabai saat ini menjadi komoditas yang harganya terbilang sangat murah. Beda jauh dengan kondisi pada saat Ramadan tahun lalu di mana harga cabai bisa melambung tinggi. Sekarang harga jual cabai di pasaran tak sampai Rp20 ribu per kilogram (Kg).
Salah satu petani cabai di Kampung Pasanggrahan, Desa Cimenyan, Kabupaten Bandung, Cicih menuturkan, harga jual ke tengkulak sekarang sangat kecil. Untuk 1 kg cabai maksimal dihargai Rp15 ribu saja. Bahkan penawaran yang diberikan bisa jauh lebih rendah mencapai Rp10 ribu per kg.
"Sekarang pokoknya hancur harga. Biasanya ma kan cabai itu bisa Rp70 ribu sampai Rp80 ribu per kg. Ini kemarin baru jual cuman Rp12 ribu per kg," ujar Cicih kepada IDN Times, Sabtu (9/5).
1. Tak sebanding dengan harga produksi
Harga cabai yang turun di bawah ekspetasi petani, lanjut Cicih, jelas tidak sebanding dengan nominal yang dikeluarkan untuk memproduksinya. Dia menyebut, dari berbagai sayuran yang ditanam cabai memiliki karakteristik khusus sehingga membutuhkan penanganan berbeda dari tanaman lain.
Untuk pupuk saja, harganya lebih mahal dan kebutuhannya lebih banyak. Ketika pupuk yang diberikan tidak sesuai maka bisa jadi cabai dalam satu pohon tidak banyak. Atau, cabai yang keluar lebih kecil dari biasanya.
"Makanya sekarang kan kita tanam tetap pakai pola sama agar cabai tumbuh bagus. Tapi pas jual kenapa harganya turun sekali," ujarnya.
Baca Juga: Ini Kategori Petani yang Bakal Dapat Bantuan Rp600 Ribu
Baca Juga: Anjlok Akibat COVID-19, Pertumbuhan Ekonomi Jabar di Bawah Nasional