BPS Nilai Masyarakat Tak Akan Patuhi Aturan Jika Tak Ada Sanksi Tegas
Coba ya pemda, sanksi protokol COVID-19 ditingkatkan lagi
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Badan Pusat Statistik (BPS) telah mengeluarkan hasil survei perilaku masyarakat di masa pandemi COVID-19. Survei ini dilakukan kepada 90.967 responden dari berbagai kalangan.
Survei Perilaku Masyarakat di Masa Pandemi COVID-19 dilaksanakan secara online (daring). Survei ini memberikan informasi mengenai persepsi kepatuhan dan efektivitas protokol kesehatan, persepsi, dan penilaian terhadap pandemik, peran media dalam memberikan informasi, dan aspek lain mengenai tatanan kehidupan masyarakat di masa pandemik.
Berdasarkan hasil survei ini, BPS mencatat masih banyak masyarakat yang tidak patuh dalam menerapkan protokol kesehatan karena mereka menilai tidak ada sanksi tegas ketika seseorang melanggarnya.
Sebanyak 55 persen dari responden menjawab alasan mereka tidak menerapkan protokol kesehatan karena tidak ada sanksi meski mereka tidak menjalankan imbauan tersebut. Kemudian, 39 persen responden menilai bahwa tidak disiplinnya mereka dalam menerapkan protokol karena di lingkungan sekitarnya tak ada warga terpapar virus corona.
Sedangkan 19 persen responden menyebut alasan mereka tidak patuh pada protokol kesehatan karena aparat atau pimpinan tidak memberi contoh.
1. Masih banyak tempat umum yang tidak menerapkan protokol kesehatan
BPS pun melayangkan pertanyaan kepada responden terkait dengan penerapan protokol kesehatan di luar rumah. Hasilnya, 2,08 persen mengatakan bahwa tempat kerja mereka selama ini tidak menerapkan protokol kesehatan sama sekali.
Kemudian, 1,69 responden menyebut masih ada mall atau tempat perbelanjaan yang justru acuh dengan penerapan protokol tersebut. Di pasar tradisional, 17,32 responden menilai pasar yang mereka kunjungi sangat tidak mementingkan protokol tersebut.
Di tempat peribadatan dan pelayanan publik pun bahkan masih ada yang tidak menerapkan protokol ini. 5,78 responden menyebut tempat ibadah yang mereka datangi tak mempersiapkan protokol kesehatan. Sedangkan 1,4 persen menyebut pelayanan publik masih ada yang tidak menjalankannya.