2 Siswa di Sumedang Positif COVID-19, Jabar Tetap Izinkan KBM di Sekolah
Jangan sampe sekolah jadi klaster penyebaran virus ini
Follow IDN Times untuk mendapatkan informasi terkini. Klik untuk follow WhatsApp Channel & Google News
Bandung, IDN Times - Pemerintah Kabupaten Sumedang sepertinya bakal menunda kegiatan belajar mengajar (KBM) tatap muka yang segera diberlakukan dalam waktu dekat. Hal itu setelah ditemukan adanya dua pelajar yang terkonfirmasi positif terinfeksi virus corona atau COVID-19.
Bupati Sumedang Dony Ahmad Munir mengatakan, akan mempertimbangkan kembali sekolah tatap muka di sekolah di wioayahnya meskipun sudah mendapatkan izin dari Menteri Pendidikan dan Kebudayaan (Mendikbud) serta Provinsi Jawa Barat.
"Tentunya dengan adanya tambahan ini, kemaren saya diskusi dengan pak Wabup, kayanya lebih baik KBM tatap muka ini tidak dulu dilaksanakan," kata Dony saat ditemui di Gedung Negara, Sumedang, Sabtu (8/8/2020).
Dony mengatakan, KBM tatap muka di sekolah lebih baik tidak digelar sebelum penyebarannya benar-benar terkendali, selain itu juga pihaknya harus menunggu hasil swab test ratusan orang yang pernah kontak erat dengan para pasien positif Corona tersebut.
1. Pemprov Jabar tetap izinkan sekolah tatap muka meski ada kasus di Sumedang
Sementara itu, Provinsi Jawa Barat tetap akan mengizinkan sekolah melakukan pembelajaran tatap muka yang berada di zona hijau dan kuning, meskipun tersapat kasus pelajar positif COVID-19 di Kabupaten Sumedang.
Bahkan, Pemprov Jabar juga mengizinkan sekolah untuk melakukan tatap muka yang berada di wilayah oranye dan merah. Izin sekolah di zona oranye dan merah itu bisa dilakukan jika dalam satu daerah terdapat wilayah kecamatan yang masuk zona hijau atau kuning.
Kondisi tersebut sangat berbeda dan bertentangan dengan kebijakan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan yang hanya memperbolehkan sekolah tatap muka untuk di zona hijau dan kuning. Itu pun harus mendapatkan persetujuan Pemda, Satgas, dan orangtua siswa.
Sekretaris Gugus Tugas Percepatan Penanganan COVID-19 Jawa Barat Daud Achmad mengatakan, pihaknya tetap akan memberikan izin kepada daerah yang ingin membuka kembali sekolah. Tapi persyaratan untuk sebuah sekolah bisa belajar tatap muka harus ketat mengikuti aturan protokol kesehatan.
"Dasarnya masih kecamatan tapi dengan syarat ketat. Termasuk jika di kecamatan tersebut ada blankspot (sinyal internet)," ujar Daud ketika dihubungi, Sabtu (8/8/2020).