TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

14 Siswa Positif COVID-19 saat PTM, FAGI Imbau Sekolah Dihentikan

Jangan sampai ada klaster COVID-19 di sekolah

Ilustrasi pembelajaran tatap muka di SMP. (IDN Times/ Fatmawati)

Bandung, IDN Times - Dinas pendidikan Kota Bandung diharap menghentikan sementara kegiatan pembelajaran tatap muka terbatas (PTMT) sekolah yang kedapatan siswa atau gurunya positif COVID-19. Berdasarkan hasil tes swab PCR acak di sejumlah sekolah yang dilakukan Dinas Kesehatan (Dinkes) Kota Bandung, ditemukan 14 orang terdiri dari siswa dan guru terpapar virus corona.

Ketua Forum Aksi Guru Indonesia (FAGI) Iwan Hermawan mengatakan, alinasi pendidikan dan keselamatan anak (PKA) sebenarnya sudah melayangkan somasi ke Presiden Joko Widodo. Somasi itu berisi permintaan agar PTMT tidak dilakukan dulu demi meminimalisir siswa atau tenaga pendidikan terpapar virus corona.

"Dan jika dalam PTM ini ada siswa atau gruru yang terpapar maka kami mendesak pemerintah daerah menghentikan sementara (PTM)," ujar Iwan ketika dihubungi IDN Times, Selasa (19/10/2021).

1. Jangan sampai aktivitas sekolah jadi klaster penyebaran virus COVID

Sekda Kota Bandung Ema Sumarna meninjau pelaksanaan simulasi PTM terbatas, Senin (7//6/2021). IDN Times/Debbie Sutrisno

Penghentian PTMT bisa dilakukan dalam kurun waktu 14 hari. Sembari menunggu sekolah kembali dibuka, dinas kesehatan harus melakukan pengecekan dan pengetesan kembali kepada siswa atau guru. Selain itu harus dilacak dari mana mereka terpapar virus tersebut.

Iwan sangat berharap Dinkes dan Disdik bisa bergerak cepat mengantasi temuan ini. Jangan sampai sekolah yang jadi tempat belajar justru menjadi ruang penyebaran virus corona.

"Kalau sekolah tetap berlangsung takutnya ada siswa atau guru yang sudah terpapar dan jadi OTG (orang tanpa gejala). Kita khawatir virus itu sudah menyebar dan bisa menular kepada keluarga yang ikut PTM," ujar Iwan.

2. Sudah ada 3.500 siswa dan guru ikut tes acak

Tes acak siswa yang ikuti PTMT di Kota Bandung. IDN Times/Debbie Sutrisno

Berdasarkan data dinas kesehatan, sebanyak 14 orang terdiri dari siswa dan guru yang ikut dalam PTMP terkonfirmasi terpapar COVID-19. Hasil ini didapat setelah dinas kesehatan melakukan pengetesan secara acak pekan kemarin.

Kepala Bidang Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (P2P) Dinas Kesehatan Kota Bandung, Rosye Arosdiani Apip mengatakan, 14 orang ini didapat dari 300 sampel yang hasil tesnya sudah keluar. Dinkes masih menanti data terbaru karena sudah ada sekitar 1.500 orang terdiri dari siswa dan guru yang menjalani tes tersebut.

"Mayoritas tidak bergejala atau bergejala ringan, makanya mereka tetap datang ke sekolah. Saat ini tidak masih melakukan pelacakan," ujar Rosye ditemui di Balaikota Bandung.

Menurutnya, pengetesan secara acak masih dilakukan di sejumlah sekolah. Karena target awal diharap ada 3.5000 hingga 5.000 orang baik siswa maupun guru yang ikut tes PCR COVID-19.

Untuk mereka yang sudah terdeteksi positif COVID-19 akan ditangani Puskesmas terdekat dari rumah siswa maupun guru. Pemeriksaan kepada mereka dijalankan secara ketat guna mencari tahu apakah ada orang terdekat yang juga ikut terpapar dan menjadi orang tanpa gejala (OTG).

"Karena ini ada yang bukan warga Kota Bandung, jadi tidak semua didata oleh kami. Tapi untuk pemeriksaan pasti dilakukan Puksesmas, mereka ikut memantu," kata Rosye.

Baca Juga: Ikut PTM Terbatas, 14 Siswa di Bandung Positif COVID-19

Berita Terkini Lainnya