TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Viral! Siswa SMK di KBB Meninggal Usai Diduga Jadi Korban Bully Teman

Korban disebut jadi korban bully selama sekolah

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Bandung Barat, IDN Times - Seorang siswa di salah satu Sekolah Menengah Kejuruan (SMK) di Kabupaten Bandung Barat (KBB), Jawa Barat dikabarkan meninggal dunia usai menjadi korban bully teman sekolahnya selama hampir tiga tahun. Korban disebut mengalami gangguan jiwa hingga akhirnya meninggal dunia.

Kasus dugaan perundungan atau bullying itu viral di media sosial usai dibagilan akun X @jissookkim. Dalam unggahan akun tersebut, dijelaskan korban kerap mendapat perundungan selama tiga tahun, baik secara fisik maupun verbal.

Setelah ditelusuri pada Senin (9/6/2024), korban diketahui bernama Nabila Fitri Nuraini (18) yang merupakan warga Kampung Centeng, RT 05/07, Desa Cihanjuang, Kecamatan Parongpong, KBB. Pihak keluarga membenarkan kejadian yang dialami korban hingga viral di media sosial itu.

"Iya betul korban anak saya. Tapi kami gak tau sampai viral di media sosial karena gak pernah blow up. Saya baru tahu viral itu pas hari ke-8 almarhum meninggal," tutur Siti Aminah (42), ibu korban.

1. Keluarga awal tahu dari teman korban

ilustrasi stop Bullying

Dia mengatakan, anaknya memang mengalami gangguan psikis atau mental karena diduga dirundung temannya sendiri. Namun, korban yang merupakan anak pertama dari tiga bersaudara itu memendamnya selama hampir tiga tahun.

Awalnya Siti dan suaminya, Dadang Komarudin (46) mengetahui anaknya menjadi korban bully itu dari teman dekat anaknya. Namun Nabila tidak pernah mengaku atau bercerita ketika ditanya orang tuanya dengan alasan enggan dibesar-besarkan dan ingin fokus belajar saja.

"Pas kelas 2 ada temennya cerita Nabila selama ini disuruh-suruh sama pelaku. Disuruh ngerjain tugas, disuruh gendong, dikata-katain kasar. Saya tanya ke Nabila, diam. Saya mau lapor ke sekolah juga gak boleh," ujar Siti.

2. Kondisi korban memburuk awal Mei

(Bangkit Rizki/IDN Times)

Siti dan suaminya tetap berfikir positif dan percaya anaknya tidak mengalami masalah lantaran ketika berada di rumah tidak ada tanda-tanda tersebut. Namun laporan adanya dugaan perundungan itu kembali diterimanya akhir tahun 2023 ketika anaknya menjalani masa Praktik Kuliah Lapangan (PKL).

Puncaknya, tanggal 8 Mei 2024 sikap Nabila membuat aneh ibunya karena tiba-tiba ingin memeluknya. Selain itu, korban mengutarakan kebahagiaannya karena sebentar lagi akan lulus dari sekolah tersebut dan mengatakan akan terbebas dari beban selama tiga tahun.

"Saya masih berfikir positif mungkin lagi cape pulang sekolah dan sebelumnya ada acara jadi panitia. Besoknya langsung ngedrop dan kondisi mentalnya terus menurun, marah-marah gak jelas. Termasuk yang di video yang viral itu mungkin puncaknya. Dari sana makin yakin anak saya jadi korban bully," kata dia.

Berita Terkini Lainnya