TUTUP
SCROLL UNTUK MELANJUTKAN MEMBACA
Gabung di IDN Times

Tak Percaya Kekebalan, Debus di Bandung Barat Berujung Tragedi Berdarah

Leher pria asal Cisarua ini terluka setelah ditebas golok 

Seniman debus berdiri di atas golok (ANTARA FOTO/Adeng Bustomi)

Bandung Barat, IDN Times - Atraksi kesenian debus di Kampung Bongkok, RT 01 RW 08, Desa Padaasih, Kecamatan Cisarua, Kabupaten Bandung Barat (KBB) berujung tragedi. Seorang pria mengalami luka di bagian leher setelah menjajal golok tajam para pemain debus.

Sobari (35 tahun) menjadi korban setelah ditebas oleh rekannya bernama Roni (35). Peristiwa berdarah itu terjadi di sebuah tanah lapang di Kampung Bongkok, Desa Padaasih pada Minggu, 27 Maret kemarin.

1. Berawal dari rasa penasaran

Debus Banten. (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Tragedi itu bermula dari rasa penasaran dua pria usai menyaksikan pertunjukan debus. Sobari tak percaya kekebalan para seniman debus profesional yang menjajal golok ke bagian tubuh mereka. Sobari kemudian meminta Roni untuk menyabetkan golok yang dipakai para pemain debus profesional sebelumnya.

Aksi konyol itu pun berujung pada tragedi berdarah. Leher samping kiri Sobari mengalami luka senjata tajam sehingga harus dilarikan ke rumah sakit.

"Iya di RW 8 ada kejadian saat debus sekitar pukul 15.00 WIB, korbannya satu orang. Korban langsung dibawa ke Rumah Sakit Cibabat," ungkap Kepala Desa Padaasih, Deden Muzizat saat ditemui, Selasa (29/3/2022).

2. Aksi konyol berakhir dengan jalan kekeluargaan

Ilustrasi. (IDN Times/Arief Rahmat)

Deden menyampaikan, kasus tersebut diselesaikan dengan jalur kekeluargaan. Baik Sobari maupun Roni memilih jalur damai dengan konsekuensi Roni menanggung biaya pengobatan Sobari sampai dengan pemulihan.

"Kemarin kedua belah pihak baik dari keluarga korban dan Roni sudah bertemu. Mereka sepakat untuk menyelesaikan dengan cara kekeluargaan," ujar Deden.

3. Pertunjukkan untuk sambut bulan suci Ramadan

Debus Banten. (IDN Times/Muhammad Iqbal)

Pertunjukan debus ini merupakan bagian dari rangkaian acara menyambut bulan suci Ramadan. Penyelenggara sengaja menyuguhkan atraksi debus sebagai hiburan warga pada siang hari, sementara malam hari diisi dengan tabligh akbar.

"Saya tidak tahu ada acara debus, setelah mendapat informasi melalui telepon, sorenya saya ke TKP dan menanyakan ke rumah yang menyelenggarakan acara," kata Deden.

Berita Terkini Lainnya